Jelang perhelatan Musyawarah Cabang (Muscab) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Karawang, Pendi Anwar Sekretaris Partai Demokrat sekaligus menjabat Ketua DPRD Karawang serius maju di Muscab dan bakal bertarung melawan Ketua DPC partai Demokrat, Cellica Nurrachadiana yang merupakan Bupati Karawang 2 periode.
Membuat Ketua DPRD berseteru dengan Bupati Karawang, gegara berebut kursi Ketua DPC Partai Demokrat Karawang, keduanya berseteru serta berebut untuk memperoleh tampuk kepemimpinan Ketua DPC Demokrat semakin meruncing rupanya bukan isapan jempol.
Hubungan antara ketua lembaga legislatif dan boss eksekutif itu tidak baik-baik saja menjelang Muscab partai Demokrat, tensi suhu politik di Karawang semakin memanas.
Buktinya beberapa waktu lalu, saat acara penyerahan Laporan Keuangan Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LHP LKPD) BPK TA 2021 di Kantor BPK Perwakilan Jawa Barat.
Pendi Anwar selaku Ketua DPRD Karawang tidak hadir mendampingi Bupati Cellica Nurrachadiana, Pendi malah mewakilkan kepada Wakil Ketua DPRD Karawang, Anggi Rostiana Tarmadi.
Pertarungan keduanya bagaikan perang dingin, keduanya pun saling sindir di medsos. Yang terbaru, Bupati Cellica di laman Instagram pribadinya memposting foto-foto sebagai sinyal. Bupati Karawang yang Ketua DPC Partai Demokrat, sebagai petahana nampak rukun bersama sejumlah legislator dari partai Demokrat. Namun Pendi Anwar tidak terlihat penampakannya, Pendi ditinggalkan Cellica?.
“Ketika kau membuat komitmen, kau telah membangun harapan. Ketika kau menepati janji, kau telah membangun kepercayaan,” tulis Cellica.
Sekretaris Generasi Muda Pengawal Kedaulatan Rakyat (Gempakar), Dede Imam menilai sindiran-sindiran yang dilontarkan Cellica Nurrachadiana sangatlah wajar karena Cellica memang berjasa terhadap kiprah karier politik Pendi Anwar.
Sangat wajar, Cellica itu orang yang berjasa bagi kiprah karier politik Pendi Anwar. Namun nampaknya setelah Pendi maju, menjadi besar, malah kini ia berani melawan Cellica, seperti murid melawan gurunya, su’ul adab,” kata Dede dalam pers rilisnya pada mediasuararakyat.com, Jum’at (10/06/2022).
Dede menambahkan, meski demikian kontestasi tersebut merupakan hal yang wajar, apalagi dalam sistem demokrasi.
“Kontestasi antara Pendi Anwar versus Cellica sah-sah saja, tidak dosa kok, berarti kaderisasi di tubuh partai Demokrat Karawang sehat, karena banyak orang-orang yang ingin membesarkan partai,” jelasnya.
Masih dikatakan Dede, sangat menyayangkan jika partai sebesar itu dipimpin oleh orang yang tidak populer dan kredibel seperti Pendi, apalagi tahun depan seluruh parpol menuju hiruk-pikuk Pemilu Serentak 2024.
Seluruh ketua parpol di daerah bakalan jadi ujung tombak, maka yang harus terpilih menjadi ketua parpol (DPC) harus politisi papan atas yang piawai. Maka kemungkinan besar Pendi Anwar akan kalah melawan Cellica Nurrachadiana di Muscab karena Cellica masih cukup kuat pengaruh dan lobbying politiknya.”ungkapnya.
Perlu diketauhi, masih ingat bagaimana interpelasi Bupati oleh DPRD pada tahun 2020 lalu, saat Covid-19 merajalela carut-marut Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Karawang dianggap gagal dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang diketuai oleh Bupati dianggap tidak bekerja dengan baik hingga berbuah DPRD Kabupaten Karawang menggunakan hak interpelasi.
Tidak tangung-tanggung ada 23 anggota DPRD Karawang yang menandatangani hak interpelasi, antara lain, dari PDIP 6, Gerindra 4, PKB 7, ditambah dari PPP, Hanura, PAN, Nasdem dan Golkar. Masing-masing 1 orang.
Waktu itu Pendi Anwar selaku Ketua DPRD Karawang malah menyetujui Interpelasi digelar, hingga membuat rakyat Karawang pusing 7 keliling. Kenapakah Ketua DPRD tidak sinkron dengan Bupati? Kenapa Ketua DPRD yang notabene dari partai yang sama kok tidak sejalan seiring bersama? Jargonnya kan, Bersama Kita Bisa.
Bukankah Bupati Karawang itu Ketua Demokrat? Kenapa Ketua DPRD Karawang malah mendukung anggota DPRD partai lain menggunakan hak interpelasi, Pendi tidak membendungnya? untuk menjaga marwah Bupati. Jangan bikin malu Bupati di mata publik.
Tapi Cellica berhasil lolos. Pendi jatuh bangun. Hal Itu menjadi salah satu jejak rekam kepiawaian Cellica sebagai Bupati maupun sebagai politisi dari partai Demokrat yang berkemungkinan besar bakal terpilih kembali. (tgh)