Mediasuararakyat.com – Teglwaru, Karawang | Proyek Pengerjaan Tembok Penahan Tanah (TPT) Sungai/Drainase Utama Kali Cibarengkok ini dibiarkan begitu saja, di Kp. Bakanrandu RT 001 RW 006 Desa Wargasetra Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Karawang, Pemborong terkesan cuek seakan tak punya tanggung jawab, Jum’at (8/7/2022).

Anggaran proyek tersebut bersumber dari dana APBD 1 Provinsi Jawa barat senilai Rp.199,482.000,00- dengan panjang : 97,00m’ dan Tinggi : 2,30m’, pengerjaan 60 hari kalender terhitung sejak 24 Mei 2022 sampai 22 Juli 2022, dan sampai saat ini sedang terealisasi.

Pemerintah Kabupaten Karawang melalui Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang (PUPR) Proyek itu dikerjakan dengan sistem melalui CV JAYA SAKTI MANDIRI, bermaksud untuk menyerap tenaga kerja masyarakat sekitar sebagai penerima manfaat, apalagi dimasa setelah pandemi Covid-19 banyak sekali Warga yang membutuhkan penghasilan atau pekerjaan.

Pasalnya pengerjaan proyek ini disampaikan sejumlah warga kepada mediasuararakyat.com yang langsung melakukan investigasi Jum’at (8/7/2022), Pengerjaan ditinggalkan begitu saja, tak ada tanda tanda bakal dikerjakan. Tidak ada material di sekitar lokasi Hanya terlihat susunan batu batu yang masih setengah dari panjang volume. Batu batu yang disusun sebagai tembok penahan itu dikerjakan setengah hati.

Sejumlah warga yang sempat ditemui tak paham betul kenapa proyek itu terhenti, menurut mereka sudah dua minggu lebih tak lagi ada terlihat pekerja di lokasi, bahkan tidak ada pengawasan dari pihak dinas yang terkesan Cuek “Ini proyek ada plangnya disitu cuma saja pengerjaannya terhenti. Ini tidak ada kejelasan, ” ujar warga yang enggan memberi tahu namanya.

Sementara Ending selaku Pelaksana/mandor lapangan saat di konfirmasi mediasuararakyat.com melalui Via telpon WhatsApp, Menjelaskan ” Proyek Pengerjaan Tembok Penahanan Tanah (TPT) yang di kerjakan bukanlah mangkrak, tetapi diliburkan dulu menunggu anggaran atau dana turun dari boss yang dimaksud Pemborong”, jelasnya.

Lanjut Ending ” Sudah dua minggu lebih Pekerjaan libur ya karena belum ada anggaran atau dana yang turun padahal sekitar kurang lebih 20 meteran lagi, untuk material pun gak ada dan para pekerja juga masih belum di bayar,” Ungkap ending kepada mediasuararakyat.com. Hal senada disampaikan Mi’ing salah seorang warga yang ikut bekerja di proyek tersebut, “mengaku sudah dua minggu lebih menunggu proyek yang belum ada kelanjutannya, dan bahkan upah kerja pun yang sudah ada itungannya belum di bayar,” ungkap Miing.

Miing berharap “semoga dalam jangka waktu dekat ini ada turun anggaran dari pihak pemborong agar kebutuhan material tercukupi, Hak para pekerja terpenuhi dan proyek ini cepat terselesaikan”, harapannya.

Pewarta : Jay

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content ini dilindungi.....!!!!