Mediasuararakyat.com – Medan, SUMUT |Puncak acara Kongres Umat Islam Ke – 2 Sumatera Utara membahas Keputusan dan Rekomendasi berlangsung Ahad (28/8/2022) di Aula lantai 4 Hotel Madinah Al Munawarah Asrama Haji Medan.
Hasil keputusan dan rekomendasi tersebut di tanda tangani oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia Sumatera Utara, Dr.H. Maratua Simanjuntak, dan seluruh utusan Ormas Islam Se Sumatera Utara.
Ketua Panitia, Dr. Masri Sitanggang menyampaikan penandatanganan hasil kongres oleh berbagai ormas Islam yang turut berpartisipasi aktif antara lain, Persatuan Islam (Persis), Muhammadiyah, Parmusi, IKADI, PUI, Al Wasliyah, Nahdlatul Ulama, Al-Ittihadiyah, Pemuda Muslimin, dll.
Penanda tanganan hasil kongres, Parmusi oleh Dr.Efi Barata Madya selaku Ketua, PERSIS, oleh Sekretaris, Abdul Aziz, Muhammadiyah, Rafdinal, dan perwakilan ormas-ormas lainnya.
Tepat pukul 12.00 wib KUI 2 ditutup Wakil Ketua MPR RI, Tamsil Linrung yang turut andil memberikan materi:
Persoalan-persoalan Sosial Politik Akibat Lemahnya Ukhuwah Islamiyah di Indonesia.
Pada kesempatan ini hadir panitia pengarah Ust. Azwir Ibnu Aziz.
Menurut Masri Sitanggang, Kongres Umat Islam Sumatera Utara Ke – 2 meski berlabel Sumut namun berasa nasional, bayangkan sejumlah tokoh nasional hadir sebut saja Gatot Nurmantyo, Amien Rais, Din Syamsuddin, AA La Nyala Mahmud Matalitti, Tamsil Linrung, Tiar Anwar Bakhtiar, Ichsanuddin Noorsy, Syahganda Nainggolan, Refly Harun, Marwan Batubara, Eggy Sudjana dll.
Menarik memang, meski tidak memiliki jadwal bicara dalam forum, beberapa tokoh nasional lainnya juga turut hadir dan tekun mengikuti rangkaian acara hingga penutupan.
Mereka memiliki harapan besar atas perhelatan ini bagi umat dan bangsa.
Tokoh-tokoh masyarakat Sumut yang sedang berkiprah di level Pusat (DPD RI) seperti Muhammad Nuh dan Dedi Iskandar Batubara juga hadir menyampaikan materi tentang keadaan Indonesia saat ini, gagasan untuk perbaikan dan usulan langkah-langkah strategi.
Sambutan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi menegaskan pandangannya bahwa penyelenggaraan KUI ke-2 dapat mempengaruhi kebangkitan umat Islam di daerah yang dipimpinnya.
Ini tidak hanya kegiatan Ukhuwah dan Politik dalam makna sempit, tetapi sekaligus memiliki dimensi sosial dan ekonomi yang luas dalam konteks dan muatan menggagas kebangkitan Islam di Sumatera Utara,” tegas Edy Rahmayadi.
DEMOKRASI POLITIK
Melihat keadaan saat ini, kebutuhan perombakan radikal atas legal framework (kerangka hukum) demokrasi dan politik sangat mendesak.
Masih akan diteruskankah pemilihan langsung eksekutif itu meski semua menyadari pengingkaran atas Sila ke – 4 Pancasila? Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan.
Selain itu, tidak kah terasa oleh kita semua bahwa kualitas keterwakilan rakyat sangat buruk dibawah kendali Oligarki politik dan ekonomi saat ini.
Oleh karena itu, Khusus untuk Perwakilan Rakyat, penambahan anggota legislatif untuk semua level dirasa sangat perlu.
Modernisasi politik selalu melakukan penyesuaian- penyesuaian, yang penting agar cita – cita tidak makin jauh dari jangkauan.
Kedepan, forum-forum keumatan harus semakin intens di gelar, dialog harus menjadi agenda reguler.
“Kongres Umat Islam Sumatera Utara kita harapkan bermetamorfosis falam spektrum yang lebih luas, menjadi agenda nasional, menjadi festival Ukhuwah Islamiyah.
Pada saatnya nanti, kongres ini diharapkan menginspirasi 230 juta umat Islam Indonesia, kompak dalam satu irama politik.
Menegakkan kembali kedaulatan yang diperjuankan oleh para ulama dan santri,” tutur Tamsil Linrung dalam pidato penutupannya.
Penulis : S.Hadi Purba