“Masalahnya, untuk menjadi pemimpin itu tidak mudah. Ini yang saya rasakan dan alami. Oleh karena itu kami berusaha terus-menerus melakukan pembimbingan dan pembinaan anak buah di lapangan. Mereka perlu juga ditingkatkan pengalamannya, ilmunya, mental spiritualnya. Makanya kami setiap hari Jumat mereka kita briefing sekaligus dilakukan pencerahan melalui pengajian,” kata Jenal kepada awak, Sabtu (06/08/2022) di GOR Desa Mekarbuana Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Karawang.
Ia kemudian mengemukakan, briefing sangat penting dilakukan dengan pendekatan perundang-undangan dan peraturan-peraturan yang berlaku.
“Begitu juga pengajian, adalah untuk upaya meningkatkan pengetahuan agama, mental serta spiritual”, katanya.
Lebih lanjut ia katakan, antara briefing dan pengajian merupakan dua hal yang mesti disatukan dalam kehidupan.
“Kepatuhan terhadap perundangan-undangan dan peraturan-peraturan berkaitan dengan kenegaraan, serta kepatuhan terhadap ajaran agama, dua hal yang sama penting untuk diseimbangkan dalam kehidupan bermasyarakat”, tutur Jenal.
“Jadi, briefing dan pengajian dimaksudkan juga sebagai bagian motivasi semangat kerja karyawan, dan diharapkan mereka tidak sampai menyimpang dari aturan-aturan atau petujuk teknis, terlebih ketika mengerjakan proyek-proyek pembangunan infrastruktur sebagai rekanan pemerintah,” tegas Jenal.
Menurut Jenal, seorang pemimpin harus memberikan contoh dengan baik pada bawahan. Dan pemimpin, harus memiliki wawasan yang luas ke depan. “Bekerja hari ini, harus juga memikirkan jangkauan dua puluh sampai tiga puluh tahun ke depan”, sebutnya.
Penulis : (hmd/asy/red)