Mediasuararakyat.com – Kupang, NTT | Menanggapi pengaduan masyarakat terkait adanya jaringan judi Kupon Putih (KP) terbesar di Desa Naibonat, Kabupaten Kupang, maka secara lembaga kami minta polisi segera mengusut, membongkar tuntas dan menangkap sang bandar besar bersama kaki tangannya.

Pasalnya bisnis judi KP yang sudah beroperasi kurang lebih 15 tahun di Naibonat ini, terlihat aman – aman saja ditengah masyarakat, yang mana diduga melibatkan mantan pemain lama yang sekarang jadi bos besar bersama anak buahnya.

Penegasan ini disampaikan Ketua Lembaga Pengawas Penyelenggara Triaspolitika Republik Indonesia (LP2TRI), Hendrikus Djawa kepada media ini di Kantornya, Kamis (8/8/2022), merespon pengaduan masyarakat terkait maraknya bisnis judi KP di Kabupaten Kupang.

Menurut Djawa sapaan dari Hendrikus Djawa, dengan adanya informasi maupun pengaduan dari masyarakat, maka secara lembaga kami minta aparat kepolisian setempat agar segera bertindak, guna mendukung misi bapak Kapolri dalam membasmi semua bentuk kejahatan perjudian ditanah air.

“Kami telah menerima pengaduan resmi masyarakat dan sudah meneruskan ke pihak Mabes Polri, Polda Nusa Tenggara Timur (NTT), Polres Kupang, Polsek Kupang Timur dan Babinkamtibmas setempat, untuk segera ditindaklanjuti”. ujar Djawa.

Selain merespon cepat informasi yang diterima lanjut Djawa, pihaknya juga telah berkoordinasi langsung dengan KBO Polres Kupang termasuk tim media, untuk saling kerja sama dalam mendukung, mengawal dan mengungkap jaringan bisnis judi KP terbesar di Naibonat, Kabupaten Kupang.

“Kami telah membangun koordinasi dengan pihak kepolisian setempat dan tim media sebagai mitra”, ungkap Hendrikus Djawa.

Sementara itu informasi terbaru yang diterima media ini, membenarkan adanya jaringan bisnis judi KP di Desa Naibonat, yang diduga “kemudi” oleh pemain lama yang dulu pengecer tapi sekarang menjadi bos besar bersama anak buahnya.

“Sudah lama mereka beroperasi tapi aman – aman saja. Bandar besarnya pemain lama yang memiliki jaringan kaki tangan tersebar dimana-mana. Setiap hari pasti ada 100 orang datang dirumahnya, termasuk di dua lokasi lain yang tidak jauh dari rumah bandar besar”, beber sumber kuat media ini yang enggan namanya disebut.

Penulis : AT/TIM NTT

Deden Solehudin

Editor : Deden Solehudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content ini dilindungi.....!!!!