Mediasuararakyat.com – Simalungun, SUMUT | Masyarakat Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara (SUMUT) sangat kecewa kepada Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga SH MH yang mana tidak menindak lanjuti hasil pertemuan antara Perkebunan dan Pemerintahan Kabupaten Simalungun pada Juli lalu di Rumah Dinas (Rumdis) Jalan Suri Suri Kec Siantar Kabupaten Simalungun.
Dalam rapat Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga SH menyatakan kepada pihak perkebunan agar menghentikan konversi teh ke penanaman sawit, ternyata pihak perkebunan Bah Butong Sidamanik melanjutkan penanaman Sawit, ada apa dengan Kebun Teh Bah Butong Kec Sidamanik Kab Simalungun Sumatera Utara.
Hal itu dikatakan Tokoh Agama Sari Matondang ST Sahat Hutagaol pada ujuk rasa pada hari Jum’at (16/09/2022) di lokasi penanaman sawit Bah Butong yang seluas 257 Ha.
Selanjutnya dikatakan To Simbolon SH, pihak Perkebunan Teh Bah Butong Kebun Sidamanik Kab Simalungun Sumatera Utara yang sekarang memaksakan menanam sawit tidak menghargai Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPRD SUMUT yang mana hasilnya menolak konversi Kebun Teh menjadi Kebun sawit karena mengakibatkan Banjir Bandang nantinnya.
Di hadapan masyarakat yang menolak penanaman Sawit Rafi, Humas Kebun PTPN 4 Bah Butong tidak menjawab pertanyaan awak Media, “malah itu pihak atasan kami No comen”, ujarnya.
Di rumah kediamannya, Mangapul Purba SE Anggota DPRD SUMUT menanggapi penanaman Sawit di Kebun Teh Bah Butong ke Sawit merasa sangat heran karena hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPRD SUMUT hasilnya dibatalkan penanaman sawit.
“Saya merasa sangat heran karena hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPRD SUMUT hasilnya dibatalkan penanaman sawit”, kata Mangapul Purba pada awak media, Senin (19/09/2022).
“Berarti PTPN IV Kebun Bah Butong Sidamanik Kab Simalungun Sumatera Utara Belanda berdarah Hitam tidak peduli dengan masyarakat Simalungun khusus Wilayah Kecamatan Sidamanik”, tandas Mangapul Purba SE .
Penulis : S Hadi PURBA