Mediasuararakyat.com – Karawang, Jawa Barat | H. Dadang S Muchtar pernah menolak penghargaan yang diinisiasi oleh salah satu lembaga. Tampaknya, sebagai bupati, Dadang lebih mengutamakan kepentingan rakyatnya, ketimbang popularitas pribadinya selaku pemegang tampuk pimpinan.

Makanya, Pak. Dadang, tidak pernah viral ditimpuki atau dilempati batu, saat turun ke bawah menyambangi rakyatnya. Karena Dadang berucap, bagi saya Bupati itu ” BABUNYA RAKYAT” , bukan sebagai raja, pada Mediasuararakyat.com, Jumat (16/12/2022).

Ayis, merasa prihatin ada Bupati dilempati batu dan benda lainya,  saat hendak menemuinya Dan bukan sebaliknya oleh rakyat diberikan penghargaan.

Sepanjang sejarah bupati memimpin Kabupaten Karawang kata Ayis, Baru Bupati Karawang, Cellica yang dilempari batu oleh rakyat sampai beritanya viral. ” Aduh sebagai rakyat merasa prihatin, kenapa Rakyat memberi penghargaan Bupati dengan lemparan batu,” kata Aris.

Seperti diakui mantan Ketua DPRD Karawang, H. Karda Wiranata, waktu Pk. Dadang S Muchtar menjadi Bupati Karawang dengan APBD Rp 700 Milyar, bisa membangun, desa prototif, kantor kecamatan prototif, gedung sekolah yang megah dan Gedung perkantoran OPD yang bagus.

Menurut Karda, berbanding jauh dengan sekarang, mau membangun pasar setingkat kecamatan saja, menimbulkan masalah. Kemudian pelaksanaannya pembangunannya masih diserahkan kepada pihah lain melalui BOT.

Dalam hal ini, kata H. Karda, sekitar pengelolaan atau pembangunan proyek pasar tingkat kecamatan harus dirubah, terkait sumber dananya. Betapa tidak, dengan APBD Karawang sudah tembus angkat 4, 7 Trilyun kenapa tidak diperuntukan ke situ.

Kemudian  kata H. Karda, Bupati harus punya keberanian, jika alas hukumnya tidak mengatur, ya harus bersama sama dengan DPRD membuat dasar hukumnya. Sehingga ketika APBD tersebut dialokasikan proyek pasar, tidak menimbulkan permasalahan. (Jayd/tgh)

admin

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content ini dilindungi.....!!!!