Mediasuararakyat.com – Pandeglang, Banten | Sebanyak 159.415 jiwa keluarga di Kabupaten Pandeglang beresiko mengalami stunting, tercatat 2023 jumlah Stunting di Kabupaten Pandeglang sebanyak 5.664 orang.
“Kalau untuk jumlah Keluarga Beresiko Stunting di Kabupaten Pandeglang sangat tinggi, itu sesuai data dari Elektronik Pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (EPGBM) ada 159.415,” kata Satgas Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Banten Maksudi, usai acara Koordinasi Pencegahan Stunting tingkat Kabupaten Pandeglang, di aula Oproom Setda, Kamis (16/2/2023).
Sementara itu, jumlah Stunting di Kabupaten Pandeglang ada 5.664 orang dengan balita pendek 3.964, balita sangat pendek 1.700 orang.
“Kalau kita lihat di Kabupaten Pandeglang ada tren penurunannya, dari tahun 2021, 37,8 persen, sedangkan 2022, 29,4 persen sekitar 8,4 persen penurunannya,” tuturnya.
Untuk itu, lanjut Maksudi dalam menurunkan Stunting harus berkolaborasi dengan semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD), sebab dalam penanganan stunting tersebut melibatkan banyak pihak terkait.
“Agar semuanya bisa berkolaborasi sehingga timbul data percepatan Stunting, mulai dari tim percepatan penanganan stunting kabupaten Pandeglang, camat, Desa, Korluh (Koordinator penyuluh) Kabupaten Pandeglang agar bisa di kolaborasikan dengan setiap OPD,” ujarnya.
Sementara itu kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Pandeglang Didi Mulyadi mengatakan pihaknya terus melakukan percepatan penurunan stunting.
“Kegiatan ini juga salah satu upaya dalam percepatan penurunan stunting, dalam upaya koordinasi dari tingkat Kabupaten sampai Desa, ada juga TPK (Tim pendamping Keluarga),” ungkapnya.
“Kalau kita lihat tiap tahun mengalami penurunan, dari tahun 2022, 34,16 persen sedangkan kita tergetkan tahun 2023 menjadi 29,11 persen,” tutup Didi.***
Penulis: SN