Mediasuararakyat.com – Soe, NTT | Dugaan kriminalisasi terhadap dua orang anggota Polri Polsek Kie Aipda Dani Ninu dan Anggota Polsek Oinlasi, Amanatun Selatan Bripka Peter Suan perlahan mulai terungkap.

Indikasi rekayasa dan skenario dibalik peristiwa dugaan penganiayaan berat terhadap kepala Desa (Kades) Oinlasi, Kecamata Kie Yeremias A Nomleni ini, terkuak dalam rekaman suara berdurasi 2:18:55. Rekaman Suara tersebut diduga merupakan rekaman pengakuan saksi Yeri Liu yang diajukan Kades Oinlasi sebagai saksi fakta terkait dugaan penganiayaan tersebut.

Dalam isi rekaman suara yang diperoleh tim media ini, Yeri Liu mengaku bahwa dirinya diminta untuk menjadi saksi tunggal dalam dugaan penganiayaan yang terindikasi penuh rekayasa tersebut.

” Mereka ajak saya untuk jadi saksi tunggal untuk mendukung mama Tobe?, Saya bilang lu pung muka itu. Lu yang mau tipu saya” ungkap Yeri Liu dalam rekaman suaranya

Selain diminta menjadi saksi tunggal, Yeri Liu juga diminta agar menuduh Aipda Dani Ninu sebagai pelaku penganiayaan berat terhadap korban Kades Oinlasi Yeremias A Nomleni.

“Kasian, dia bisa jual saya manta-manta ini, memang saya punya hati terlalu sakit betul, coba kau suruh saya tuduh polisi Peter, massa kau di dalam rumah juga kau paksa saya untuk tuduh orang yang tidak salah?, dia tidak balik belakang dan saya juga tidak tau?, biar Tuhan yang tau” Terdengar nada kesal Yeri Liu dalam rekaman suara tersebut.

Tidak hanya itu, Yeri Liu juga mengungkapkan bahwa dirinya tidak melihat siapa yang melakukan penganiayaan terhadap Kades Oinlasi, dirinya mengetahui jika Kades Oinlasi dianiaya ketika dipanggil dan diperiksa oleh penyidik di Polsek Kie.

“Saya tidak lihat dengan kasat mata siapa yang pukul, hanya karena keterangan dari semua saksi waktu kami di Kie, saya baru tau dari mama Yohana Tampani kalau pak Dani yang pukul, berarti mama Yohana ini yang dapat lihat Pak Dani, jadi Pak nanti tanya saja di mama Yohana” ungkap Yeri Liu.

Yeri Liu mengaku, jika dirinya diancam oleh Kades Oinlasi Yeremias A. Nomleni, baik itu dalam urusan kantor maupun urusan lainnya.

“Saya mau pecat atau mau apapun, apa yang saya tau, saya kasitau!” Ungkapnya dalam rekaman suara

Informasi lain yang dihimpun tim media ini bahwa, saat korban Kades Oinlasi Yeremias A. Nomleni keluar meninggalkan pendeta dan Kapolsek Oinlasi, mama Yohana Tampani masih duduk dan berada di dalam rumah, ketika ada teriakan bahwa Kades jatuh barulah mama Yohana keluar dari dalam rumah menuju tempat kades terjatuh.

Untuk diketahui saja bahwa, keberadaan anggota Polsek Kie dan Anggota Polsek Oinlasi dibawah pimpinan Kapolsek Oinlasi Kecamatan Amanatun Selatan di rumah tinggal pendeta Mety Pinis (TKP) karena menindak lanjuti laporan korban dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh Kades Yeremias A. Nomleni

Hingga berita ini diturunkan, Yeri Liu belum berhasil dihubungi, dikonfirmasi melalui telepon maupun pesan SMS namun tidak merespon.

( TIM NTT)

Deden Solehudin

Editor : Deden Solehudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content ini dilindungi.....!!!!