Program Ketahanan Pangan Beberapa Desa Di Kecamatan Tegalwaru Terancam Gagal, Kiki Baehaki : Kerugian Diperkirakan Mencapai 1 Trilyun
Mediasuararakyat.com – Karawang, Jawa Barat | Program ketahanan pangan beberapa desa di kecamatan Tegalwaru kabupaten Karawang seperti desa Kutamaneuh, desa Kutalanggeung, desa Cintalanggeung dan desa lainnya terancam gagal.
Hal ini terjadi karena PT Mahakarya Berkah Madani (PT MBM) selaku mitra kerjasama dalam program ketahanan pangan tersebut diduga telah melakukan inkar janji (wanprestasi).
Dari informasi yang tim mediasuararakyat.com dapatkan, PT MBM merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang budidaya madu klanceng, yang beralamat di Parongpong, Ciwaruga kabupaten Bandung Barat, dengan mitra kantor cabang yang tersebar di beberapa kota, diantaranya cabang Bandung, Cirebon, Cikarang, Riau, dan Manado.
Dalam program ketahanan pangan, peranan PT MBM sebagai pemasok/suplier juga pembeli hasil produk. PT MBM menyediakan bibit/lebah madu klanceng yang dikemas (setup), dan jual dengan harga satu setup Rp1.200.000,-. setelah umur panen/sekitar 4 bulan, setup tersebut dibawa lagi dan dibayar/dibeli oleh PT MBM sebesar Rp1.600.000,-
Dengan keuntungan yang menjanjikan sampai 30% lebih dari modal (Rp1.600.000 – Rp1.200.000 = Rp400.000) tentunya sangat menggiurkan, apalagi kerjaannya tidak menyita waktu dan tanpa kerja berat seperti mencari dan memberi makan ternak yang menyita waktu, tentunya banyak masyarakat yang tergiur, terutama masyarakat punya uang/modal ingin usaha namun waktu tersita oleh pekerjaan.
Melihat keuntungan yang menggiurkan, beberapa pemerintahan desa di kecamatan Tegalwaru kabupaten Karawang melakukan kerjasama atau bermitra dengan PT MBM dalam program ketahanan pangan dengan menggunakan anggaran dana desa (dandes) tahun anggaran (TA) 2022.
Hal tersebut dikatakan oleh Cecep Sopyan yang biasa disapa “ulis ceneng” dan Yana, mereka adalah salah seorang aparatur desa Kutalanggeung dan desa Kutamaneuh.
Yana yang juga sekertaris desa Kutamaneuh mengatakan bahwa untuk program ketahanan pangan “madu klanceng”, sekarang ini ada masalah atau mungkin gagal.
“Untuk kelanjutannya nanti kami akan tanya ke pak Kiki, karena kami di bawah naungannya dalam kemitraan ini”, ujar Yana pada mediasuararakyat.com, Kamis (30/03/2023).
Kiki Baehaki ketika dikonfirmasi menyangkal bahwa program ketahanan pangan “madu klanceng” di bawah naungannya.
“Semua itu mitra PT MBM, dan semua adalah korban”, ujar Kiki.
Kiki yang juga Kasie Trantib kecamatan Tegalwaru mengatakan tidak tahu bahwa ada mitra madu klanceng menggunakan anggaran dana desa, karena sistem mitra madu klanceng itu tidak kelompok tapi pribadi, makanya yang diminta hanya photo copy e-ktp saja.
“Sekarang masalah PT MBM ini, forum mitra madu klanceng telah menguasakan ke pengacara untuk diproses secara jalur hukum, dan bahkan telah bertemu dengan komisi III DPR RI”, ungkap Kiki.
Lebih lanjut, Kiki juga mengatakan bahws kerugian masyarakat akibat ulah PT MBM ini se-Indonesia mencapai kira-kira 1 trilyun.
“Kerugian se-Indonesia mencapai kira-kira 1 trilyun dari semua mitra cabang Bandung, Cikarang, Cirebon, Riau, dan Manado”, tutupnya
Sedangkan perkiraan kerugian masyarakat yang ditimbulkan, untuk wilayah kecamatan Tegalwaru dan kecamatan Pangkalan sekitar 1 milyar.
Penulis : DKS