Mediasuararakyat.com – Karawang, Jawa Barat | Pancajihadi AL Panji Sekjen LSM Kompak Reformasi biasa disapa kang panji menyikapi Pernyataan salah seorang satu anggota Kelompok Pakar (AA) di media beberapa hari setelah dikukuhkannya beliau menjadi anggota kelompok pakar bahwa kehadiran kelompok pakar akan menjadikan DPRD menjadi lebih baik. pernyataan tersebut kata Panji hanyalah isapan jempol belaka.
Sekjen Kompak Reformasi Pancajihadi Al Panji
Menurutnya hal itu terbukti dari hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi satu DPRD dengan BKPSDM dan Plt Direktur RSUD. Bahkan menurut informasi yang ia dapatkan tidak ada pendampingan atau masukan dari tim kelompok pakar. Terutama yang membidangi keahlian hukum.” ucap Panji pada mediasuararakyat.com via whatapps, Senin (29/05/2023).
Padahal kata Panji, rencana RDP itu jauh-jauh hari sudah diumumkan oleh Ketua Komisi 1 harusnya proaktif mendampingi, walaupun diminta atau tidak setidaknya sudah menyampaikan berupa nota kedinasan pendapat kelompok pakar terkait jabatan direktur RSUD dalam perspektif hukum terlepas sejalan atau tidak dengan keinginan Eksekutif yaitu Bupati selaku Pejabat Pembina Kepegawaian.
“Kalau kita amati, secara pribadi kita sama-sama tahu bahwa Asep Agustian pernah berkomentar di media menanggapi rekomendasi KASN dan pendapatnya sejalan dengan KASN yaitu mengembalikan dr. Fitra ke dokter fungsional.
Disayangkan juga dengan anggaran 50,2 juta perbulan tapi hasilnya tidak menjadikan DPRD lebih baik. Terlihat ketika ketua Komisi satu seperti jubir BKPSDM,” kata Panji.
“Pada awalnya kami optimis dengan kehadiran kelompok pakar terlebih debut pertamanya menyikapi persoalan 26 jabatan kosong dan sekarang kinerjanya nyaris tak terdengar. Apa memang kurang sosialisasi kinerja kelompok pakar atau memang kitanya tidal tahu hasil kinerja kelompok pakar Atau memang kinerjanya tertutup untuk publik,” pungkasnya. (tgh)