Img 20230824 Wa0366

Mediasuararakyat.com – Banten | Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Banten berikan Pembinaan Teknis (Bintek) Budidaya Lebah Madu Trigona di Pondok Pesantren Riyadhussalam pimpinan KH. Abd. Wahid Al-Faqier, Desa Kurungkambing Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang pada Kamis (24/08/2023).

Acara dihadiri oleh sekitar 50 Peserta dari dua Kelompok Tani (Poktan) Alam Makmur Lestari (AML) Ponpes Riyadhussalam Kampung Cihideung Desa Kurungkambing Kecamatan Mandalawangi Pandeglang dan Forest Manajemen Unit (FMU) Cikulur Lebak Banten.

Pada Bimtek kali ini pihak penyelenggara DLHK menghadirkan dua Narasumber utama, Nana Suryana dari KTH Cipta Sejahtera Kecamatan Cileles Kabupaten Lebak dan Eman Sulaeman dari PT. Rumah Madu Nusantara Kecamatan Majasari Kabupaten Pandeglang.

Hadir juga pada kegiatan tersebut Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten dari Komisi II, H. Yoyon Sujana, SE, memberikan sambutan sekaligus arahan kepada para peserta Bintek.

“Saya selaku wakil masyarakat mendukung penuh dan sangat mengapresiasi kegiatan bintek ini, karena budidaya lebah madu trigona ini memiliki manfaat tinggi dan juga bernilai ekonomis, sehingga bisa menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat termasuk masyarakat pondok pesantren,” kata Yoyon Sujana.

“Produksi hasil hutan bukan kayu seperti Budidaya Lebah Madu Trigona ini memiliki manfaat tinggi dan juga bernilai ekonomis, sehingga bisa menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat. Pun bagi pondok pesantren sebagai lembaga keagamaan, kegiatan Budidaya Trigona ini diharapkan dapat membantu dalam upaya pemberdayaan ekonomi pondok pesantren agar ke depan pondok pesantren dapat lebih mandiri,” sambungnya.

Ia meyakini pengembangan budidaya tanaman hutan non kayu seperti madu trigona bisa diandalkan di Kabupaten Pandeglang khususnya kecamatan Mandalawangi sangat berpotensi.

“Ini sangat cocok mengingat daerah di sini didukung oleh potensi lahan hutan yang masih luas,” tutup Mantan Ketua DPC Partai Demokrat kabupaten Pandeglang itu.

Sementara, Kepala Bidang Perencanaan dan Pemanfaatan Hasil Hutan pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten, H. Yan Jungjung, ST, MPA. didampingi Hj. Aas Setiawati, SP, MM. sebagai Analis Kebijakan Ahli Muda Sub Koordinator Aneka Usaha dan Promosi Kehutanan, dalam arahannya menyampaikan bahwa tujuan kegiatan Pembinaan Teknis (bintek) budidaya Lebah Madu Trigona merupakan upaya Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten dalam rangka memberdayakan masyarakat sekitar hutan agar hutan tetap lestari dengan cara mengembangkan Hasil Hutan Bukan Kayu salah satunya budidaya lebah madu.

“Kegiatan bimtek ini sangat mendukung program pengembangan budidaya lebah madu yang memiliki nilai ekonomis menguntungkan. Selain itu, turut menjaga kelestarian hutan,” ujarnya.

Lebih lanjut ia menyampaikan, salah satu Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang menjadi primadona adalah madu alam, mengingat permintaan terhadap madu alam ini terbilang tinggi akan tetapi keberadaannya mengalami penurunan produksi dalam setiap tahunnya.

“Dalam situasi seperti ini, sangat cocok jika mengembangkan budidaya madu lebah Trigona dimana lebah Trigona ini dapat memproduksi propolis yang memiliki nilai pasar yang bagus,” terangnya.

Menurutnya, Hutan merupakan sumber dari seluruh akar kehidupan yang harus dilestarikan, dengan adanya budidaya Madu Lebah Trigona, selain bisa meningkatkan perekonomian masyarakat lantaran harganya yang begitu mahal dan banyak diminati, hutan juga akan tetap lestari tanpa harus ditebang namun dapat dimanfaatkan untuk pakan lebah.

Lanjut jauh ia menjelaskan, manfaat lainnya dengan budidaya lebah madu ini diantaranya adalah proses penyerbukan/polinasi pada tanaman buah-buahan yang lebih sempurna sehingga dapat meningkatkan kualitas buah yang dihasilkan. Selain itu dalam pengembangannya, budidaya lebah madu dapat dijadikan sebagai wisata edukasi.

“Kami harapkan kedepannya bukan hanya Mandalawangi kabupaten Pandeglang dan Cikulur Lebak saja yang membudidayakan Madu Lebah Trigona, namun untuk seluruh masyarakat lainnya yang ada di sekitar hutan di Provinsi Banten,” harapnya.

Kedua Kelompok Tani mendapat bantuan berupa Setup Lebah Madu Trigona masing-masing 150 kotak yang secara simbolis diserahkan oleh Anggota Komisi II DPRD Provinsi H. Yoyon Sujana, SE.

Dalam kesempatan itu KH. A. Wahid selaku Pimpinan Ponpes Riyadhussalam menyampaikan bahwa pihaknya atas nama Santri, Asatidz dan Warga Ponpes Riyadhussalam sangat berterima kasih atas dukungan dan Bimbingan Teknis Budidaya Lebah Madu dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten.

“Kami berharap kedepannya bimbingan teknis ini dapat ditingkatkan baik kuantitas maupun kualitasnya, khususnya bagi masyarakat pesantren. Oleh karena tidak semua santri yang ‘mesantren’ harus jadi ustadz atau kiyai,” harapnya.

“Sudah waktunya masyarakat pesantren masuk dan mengisi berbagai sektor kehidupan termasuk dalam hal ini berbagai budidaya baik perkebunan, peternakan, perikanan, dan lain-lain yang bermanfaat dan maslahat untuk memperbaiki kehidupan yang lebih baik di masa depan,” tandasnya.***

Penulis: SN

admin

Editor : admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content ini dilindungi.....!!!!