Mediasuararakyat.com – Karawang, Jawa Barat | Setiap tahun Karawang Selatan pada musim kemarau mengalami kekeringan hingga kesulitan air bersih, termasuk Desa Wargasetra Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Karawang Provinsi Jawa Barat.

Namun tahun sekarang, masyarakat Desa Wargasetra telah bernapas lega, karena tidak  merasakan lagi bagaimana susahnya mencari air bersih, setelah Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat, atau dikenal dengan sebutan PAMSIMAS berhasil mengalirkan air dari sumber air di sungai Cigurawes  ke perkampungan bahkan sampai ke rumah-rumah penduduk di desa Wargasetra.

Berdasarkan sumber dari https://pamsimas.pu.go.id, Pamsimas merupakan platform pembangunan air minum dan sanitasi perdesaan yang dilaksanakan dengan pendekatan berbasis masyarakat, dengan tujuan Meningkatkan jumlah warga masyarakat kurang terlayani termasuk masyarakat berpendapatan rendah di wilayah perdesaan dan peri-urban yang dapat mengakses pelayanan air minum dan sanitasi yang berkelanjutan, meningkatkan penerapan nilai dan perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka pencapaian target Millenium Development Goals/MDGs (sektor air minum dan sanitasi) dan Universal Akses 2030 melalui pengarusutamaan dan perluasan pendekatan pembangunan berbasis masyarakat.

Atas keberhasilannya mengatasi kekeringan, tim mediasuararakyat.com bersama beberapa awak media melakukan bincang-bincang santai dengan Dadan Sundana selaku Kepala Desa Wargasetra di kantor Kepala Desa Wargasetra Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Karawang. Rabu (06/09/2023).

WhatsApp Image 2023-09-06 at 21.24.48

Menurutnya, untuk mengatasi kekeringan di Karawang Selatan, khususnya kecamatan Tegalwaru dan Pangkalan diperlukan political will dulu yang utama dari para kepala desa, karena kepala desa itu Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dari sumber dana yang masuk ke desa seperti Dana Desa (Dandes), Alokasi Dana Desa (ADD), Bantuan Provinsi (Banprof),  Dana Bagi Hasil (DBH) dan sumber lainnya. Keberanian kepala desa dalam mengambil kebijakan untuk mengatasi kekeringan di desanya sangat diperlukan, karena kekeringan dan sulitnya air bersih di kecamatan Tegalwaru dan Pangkalan bukan tidak ada sumber mata air,  sebagai contoh ketika kami putuskan ambil program PAMSIMAS pada tahun 2019, walaupun para kepala desa yang lain tidak menerima program tersebut.

“Dalam program PAMSIMAS diperlukan keterlibatan masyarakat atau swadaya masyarakat dalam pembiayaannya sebesar 30% dari total rencana anggaran belanja (RAB), ini lah yang membuat para kepala desa tidak menerima program tersebut, karena bagaimana pun pada kondisi seperti sekarang ini, sangat sulit kita memungut uang ke masyarakat”, ujar Dadan.

 “Kami pun tidak melakukan pungutan ke masyarakat, agar ada keterlibatan masyarakat atau swadaya masyarakat dalam pembiayaan program tersebut, kami dalam mengerjakan proyek meminta kerja bakti pada masyarakat, dan Biaya Harian Ongkos Kerja (HOK) kami alihkan menjadi jumlah nilai swadaya masyarakat, walaupun secara administrasi biaya HOK kami keluarkan, dan adanya pungutan ke masyarakat sebagai bukti administrasi bahwa ada swadaya masyarakat dalam pembiayaan program tersebut”, jelas Dadan menerangkan.

“Akhirnya air mengalir sampai ke rumah-rumah penduduk di perkampungan yang dulunya paling parah kekeringan”, katanya.

“Untuk perawatan pipa-pipa atau jalur air, kami bentuk satgas pamsimas, adapun anggaran untuk satgas pamsimas, kami pungut biaya perawatan Rp. 30.000,-/bulan ke masyarakat”, imbuh Dadan menambahkan.

Dadan juga mengungkapkan bahwa telah terjadi pertemuan beberapa kepala desa terdampak kekeringan terparah bersama Dinas PRKP Karawang membahas terkait penanganan kekeringan.

“Sebenarnya kemarin beberapa kepala desa yang terdampak kekeringan terparah kumpul di sini bersama pak Yanto dari Dinas PRKP Karawang membahas penanganan kekeringan ini, yang hadir desa Jatilaksana, desa Cintaasih, desa Kertasari, desa Mulangsari kecamatan Pangkalan dan desa Cigunungsari kecamatan Tegalwaru, sedangkan yang tidak datang desa Cintalanggeng dan desa Kutalanggeng kecamatan Tegalwaru”, ungkapnya.

Adapun hasil pertemuan, menurut Dadan salah satunya yaitu pengembangan pipanisasi yang sudah ada di desa Wargasetra untuk menangani kekeringan di desa Cigunungsari dan desa Cintaasih.

Penulis : DKS

admin

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content ini dilindungi.....!!!!