Mediasuararakyat.com – Banten | Prevalensi stunting Kabupaten Pandeglang pada tahun 2023 diangka 24 persen, pada tahun 2024 dengan penta helix sehingga bisa mengejar target nasional diangka 14 persen pada tahun 2025. 

Dengan semua unsur mulai pemerintah, akademisi, badan dan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan media massa berkolaborasi serta berkomitmen untuk mencapai tujuan yang sama menyelesaikan kasus stunting.

Hal itu dikatakan Bupati Pandeglang Irna Narulita saat kunjungan bersama rombongan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) pemerintah pusat ke Kelurahan Pagerbatu, Kecamatan Majasari, kabupaten Pandeglang, Senin (9/10/2023).

Dikatakan Irna, Kelurahan Pagerbatu Kecamatan Majasari adalah salah satu dari 10 Desa dan Kelurahan yang dijadikan lokus stunting. Selama tiga bulan kedepan kata Bupati Irna, wilayah tersebut akan mendapat intervensi khusus dalam pengentasan stunting.

“Alhamdulillah kami dapat dukungan dari TP PKK Pusat, Provinsi Banten, kemarin juga dapat dukungan paket nutrisi dari perusahaan swasta,” ungkap Irna.

Menurutnya, tahun lalu penurunan angka stunting hingga 8,5 persen pada tahun 2022 merupakan hasil keja semua pihak diantaranya cross cutting program lintas Organisasi Pemerintah Daerah (OPD).

“Masalah stunting bukan hanya Dinkes saja, kita keroyokan membuat program dalam penurunan stunting, misalnya Perkim penanganan rumah kumuh dan jambanisasi, dan begitu juga OPD lainnya sesuai tugas pokoknya yang sudah disusun,” kata Irna.

Bupati Pandeglang juga mengucapkan terimakasih kepada pemerintah pusat dan provinsi baik dalam bentuk dukungan anggaran maupun melalui tim penggerak PKK yang langsung terjun ke lokus stunting di Pandeglang.

“Semoga stunting di Pandeglang terus menurun dan bisa mencapai target nasional diangka 14 persen pada tahun 2025,” harapnya.

Nana Safriati Safrizal Ketua 4 Bidang Kesehatan Keluarga dan lingkungan TP PKK Pemerintah pusat mengatakan, kunjungannya kali ini ke Pandeglang dalam rangka pemberian makanan tambahan bagi balita stunting yang ada di Pandeglang, Provinsi Banten.

“Tadi sudah kami mulai berikan makanan perdana untuk 75 anak stunting. Kami tidak hanya sosialisasi tapi turun langsung, pemberian makanan ini akan berlangsung selama 3 bulan kedepan,” terang Nana Safriati.

Hadir dalam acara ini Ai Dariah Ketua 3 Bidang Ketahanan Keluarga TP PKK Pusat, Sekretsris 1 Meydi D.S Malonda, Sekretaris 3 Niken Tomsi tohir, Sekretaris 4 Ester Liswantiani, Ketua TP PKK Prov Banten Tine Almuktabar, Kadis DPMPD Banten Usman Kadis DP3AKB Siti Ma’ani Nina, Kadis PUPR Pandeglang Asep Rahmat, Kadis DPKPP Roni, Dirut RSUD Berkah Firman, Kadis Kesehatan Pandeglang Eni Yati, Kadis Perikanan Budi S Januardi, Kadishub Rudi, dan Kepala BP2D Ramadani.

Sedangkan Pj Sekda Provinsi Banten Virgojanti yang mewakili Gubernur Banten mengatakan, pihaknya inginkan percepatan penurunan stunting di Provinsi Banten.

“Kita harapkan dengan adanya sinergitas program, stunting di Banten terus menurun,” katanya.

Ia juga menuturkan, Provinsi Banten diapresiasi oleh Pemerintah pusat karena dinilai cepat dalam penurunan angka stunting sehingga mendapatkan tambahan dana insentif daerah.

“Dana insentif tersebut akan kita alokasikan untuk seluruh Banten guna percepatan penurunan stunting, sehingga kebermanfaatannya bisa dirasakan oleh masyarakat,” tandasnya.***

Penulis: SN

admin

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content ini dilindungi.....!!!!