Mediasuararakyat.com – Banten | Sebanyak 23 anak-anak dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Desa Mandalawangi kecamatan Mandalawangi kabupaten Pandeglang, mengikuti kegiatan latihan manasik haji di Cikole Air Sprite (CAS) Water Park kecamatan Majasari kabupaten Pandeglang pada Selasa 10 Oktober 2023.
Kegiatan itu dimaksudkan sebagai pembelajaran usia dini sekaligus menjadi edukasi bagi peserta didik.
“Anak-anak kita kenalkan dengan rukun islam yang kelima sejak usia dini supaya mereka mengenal dan mampu mengenalinya,” kata Kepala Paud Desa Mandalawangi Ratu Fatmawati kepada media, Jumat (13/10/2023).
Ratu menjelaskan peserta didiknya menggunakan pakaian layaknya jamaah haji di Mekkah serta mengikuti tahapan-tahapan dalam pelaksanaan ibadah haji. Anak-anak tersebut begitu antusias mengikuti latihan manasik haji yang dipandu secara langsung oleh tim pelatihan manasik haji dari dinas pendidikan.
“Beberapa tahapan yang dilaksanakan oleh anak-anak diantaranya tawaf (mengelilingi kabah sebanyak tujuh kali,- red), kemudian melaksanakan sya’i (berlari-lari kecil bolak-balik 7 kali dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah dan sebaliknya,-red) dan melontar atau melempar umrah,” papar Kepsek Ratu Fatmawati.
Dengan adanya pelatihan manasik haji ini, ia berharap anak didiknya bisa lebih mudah dalam mengenal dan memahami bagaimana pelaksanaan ibadah haji. Selain itu, anak-anak juga ditanamkan pengetahuan sejak dini sehingga mereka (anak didik,-red) memiliki semangat serta cita-cita untuk melaksanakan ibadah haji ke tanah suci.
“Mudah-mudahan pengenalan ibadah haji ini lebih menjadikan mereka paham betul bahwa rukun islam memang harus diterapkan, kalau rukun islam yang kelima kan bila mereka mampu jadi kedepannya kalau anak-anak sudah besar dan mereka mampu untuk segera melaksanakan ibadah haji,” tukasnya.
Salah satu orang tua murid, menyampaikan kegiatan manasik haji ini sangat baik bagi anak-anak usia dini agar mereka dapat memahami tata cara ibadah haji sejak dini dan juga untuk menanamkan nilai dan norma ajaran islam. Kegiatan ini juga, ia melanjutkan mampu melatih kesabaran, disiplin, bertanggung jawab atas diri sendiri dan kemandirian.
“Selain untuk menanamkan nilai-nilai dan ajaran islam kepada anak sejak dini, yang tak kalah pentingnya peragaan manasik haji ini untuk lebih mempererat ukhuwah islamiah, baik antar sesama murid maupun para guru serta orang tua murid,” ujarnya singkat.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) kabupaten Pandeglang melalui Kabid Pembinaan Paud dan PNF mengatakan bahwa kegiatan tersebut adalah implementasi dari Kurikulum Merdeka yang lebih dikenal dengan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Dikatakan, dalam implementasi P5 itu yang salah satu elemennya mengenai kita bersaudara, terkandung di dalamnya adalah 6 dimensi yaitu bernalar kritis, mandiri, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang maha esa dan berakhlak mulia, berbhineka global, bergotong royong.
“Kami dari Dinas Pendidikan mengapresiasi kreatif para guru TK atau Paud se-Kabupaten Pandeglang atas terlaksananya kegitaan itu setiap tahun dimasing-masing TK/Paud,” ujarnya singkat.***
Penulis: SN