Mediasuararakyat.com – Ketapang, Kalbar | Pembangunan saluran di desa Tebuar kecamatan Sandai kabupaten Ketapang provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) diduga terindikasi merugikan negara dan masyarakat, saluran tersebut dikerjakan asal-asalan saja.
Ketika dikonfirmasi Tim Media Musa Muslim yang mewakili Tim media men jelaskan dari pihak pekerja yang tidak mau disebutkan namanya.
“Kondisi pekerjaan memang seperti ini lah, kami diperintah disuruh oleh Pak Ahmadi”, tuturnya, Sabtu (28/10/2023).
Melihat dari kwalitas pekerjaanya diduga tidak sesuai bestek yang tertuang di kontrak pekerjaanya, ditambah lagi tidak ada di pasang plang nama proyek.
Musa muslim mewakili dari tim media mempertanyakan ke pekerja, kenapa di lokasi pekerjaan tidak di pasang plang nama proyek, jawab pekerja plang proyek kemaren sudah dipasang tapi hilang entah kemana.
Musa Muslim mempertanyakan , CV apa yang mendapatkan pekerjaan ini, dan sumber dana dari mana, apakah Bapak selaku pekerja tahu, dan apakah dinas PU konsultanya serta penanggung jawab pekerjaan ini selalu ada di lapangan dan siapa-siapa nama mereka.
Jawab pihak pelaksana kerja saluran, saya tidak tahu CV apa, sumber dana dari mana, dan kami tidak pernah ketemu pengawas proyek ini baik dari dinas PU mau pun konsultanya termasuk Bosnya yang punya proyek ini.
Kami hanya pekerja, kami di berikan pemahaman pekerjaan ini dariBapak Ahmadi selaku perwakilan pekerjaan saluran ini. Apa yang di suruh kerjakan itu yang kami kerjakan jawab pihak pekerja.
Musa Muslim mepertanyakan tentang kualitas fisik pekerjaanya, salama bapak mengerjakan saluran ini sekiranya bapak pernah melihat gambar kerjaan ini, dan sepengetahuan bapak apakah pekerjaan memang diperintahkan seperti Ini, susunan batu tidak lurus, ketebalannya juga tidak sama, ruang saluran ada yang kecil ada yang lebar, dan batu nya tidak spek serta adukan semen pasirnya banyak diduga bercampur tanah.
Dan dinding Susunan batu kali tidak di plaster semen, Demikian juga lantai bawah saluran tidak dapat di ketahui ketebalan cor betonnya semennya semua Diding Pasangan batu kalinya memang tidak di plaster semen menurut para pekerja ,
Kami di minta mengerjakan apa yg sudah bapak lihat, untuk mengetahu lebih jelas silakan Bapak Hubungi Pak Ahmadi sebagai ketua pemborong di kerjaan pasangan di saluran ini kata pekerja saluran tersebut.
Ketikan saya hubungi pak Ahmadi Beliau mengatakan saya hanya kuli yg di tugas kan oleh desa, namun di pengawasan pak Ahmadi hanya di berikan kewenangan pekerja saluran hanya 200 meter saya, selebihnya pihak lain yg mengatur pekerjaan tersebut, ketika di tanya Pak Ahmadi mengatakan piha lain yg mengatur kerjaan tersebut beliau tidak kenal.
Selanjut Musa Muslim mempertanyakan kepada Pak Ahmadi sumber dana dr pekerjaan ini dana dari mana dan CV apa namanya, pak Hamadi menjawab saya tidak tau itu di tanyakan kepada kepala desa saja , termasuk berkaitan persaratan di pekerjaan tersebut, termasuk plang nama proyek.
Di lain waktu Musa Muslim menghubungi kepala Dinas PU prop Kalbar Bapak Jurkarnaen, berkenaan siapa punya pekerjaan saluran yg ada di desa tebuar kecamatan sandai kab ketepang, kepala Dinas mengatakan itu bukan pekerjaan kami dan kami tidak tahu,
Selanjutnya Musa Muslim mempertanyakan juga kepada kepala Dinas PU kab Ketapang Bapak Haji Jeneri, jawabn mereka juga tdk tau dan itu bukan pekerjaan kami, duga di sampaikan kemungkinan sumber dana dari Pusat kali kata Pak Kadis PU kab Ketapang.
Melihat beberapa titik lokasi saluran yg dikerjakan, kami dari media tim tidak menemukan info sampai berita ini kami terbitkan.
Dengan kondisi info untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut perlu adanya tindakan APH baik Polri mau pun kejaksaan turun ke lokasi untuk mengecek keberadaan pekerjaan ini, sekiranya Masyrakat tidak inigung bahwa pembangunan saluran di tepi jalan nasional ini siapa yg bertanggung jawab, jika ini uang negara dugaan kuat adanya tindak pidana Korupsi karena pekerjaanya asal2lan saja.
Menurut Musa Muslim gak mungkin pekerjaan ini turun tanpa adanya usulan permohonan dari instansi terkait,
Untuk kordinasi selanjutnya kami belum dapat menemui kepala desa di mana saluran tersebut berkenaan beberapa wilyah kepala desa masing- masing,, pungkasnya
Alfian