Img 20240104 085623

Mediasuararakyat.com – Karawang, Jawa Barat | DIPREDIKSI Pemilu 2024 bakal jauh berbeda dengan Pemilu sebelumnya. Pemilu kali ini diprediksi berbeda karena banyak bermunculan Caleg yang usianya lebih muda. Kaum Milenial.

Pemilu 2024 generasi milenial alias generasi digital itulah yang akan menjadi generasi baru mewarnai kancah politik Nasional. Perubahan pun sedang terjadi.

Saat di wawancara media suara rakyat.com, Kamis (04/01/2024) Mohammad Heigel Yusuf, Caleg DPRD Kabupaten Karawang Dapil 1, yang juga Wakil Sekretaris Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPC PKB Karawang. Mengajak para relawan, simpatisan dan masyarakat untuk bersama-sama menjalankan proses pesta demokrasi tahun 2024 dengan jujur, adil, tanpa adanya kecurangan dan politik uang.

“Hindari segala bentuk kecurangan dan mari kita awasi jalannya Pemilu 2024. Ini adalah pesta demokrasi untuk menentukan masa depan bangsa dalam lima tahun ke depan,” ujar Heigel.

“Pesta demokrasi lima tahunan ini harus menjadi momentum penentu masa depan bangsa. Dengan menjalankan proses yang jujur, adil, hasilnya akan baik dan menghasilkan Caleg yang berkualitas,” ujarnya.

Mohammad Heigel Yusuf, mantan Ketua Badan Legislatif (BLM) Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) mengatakan, yang terpenting baginya adalah mendapat doa restu kedua orang tua serta doa istri.

“Sangat penting artinya bagi saya mendapat dukungan doa restu orang tua, dukungan istri dan para sesepuh keluarga besar plus dukungan dari kolega serta para sahabat relawan,” ucapnya.  

Dari jejak rekamnya, Heigel adalah aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Karawang, seorang demonstran dan dikenal pula sebagai pengamat sosial politik yang tajam.

Menurut Heigel, generasi milenial akan mengisi hiruk-pikuk dunia politik 2024. Sebabnya tahun 2024 dilaksanakan pesta demokrasi, pemungutan suara Pemilu serentak dengan sejumlah kompleksitas yang bakal terjadi, bisa saja ada kejadian tak terduga.

Resminya digelar 14 Februari tahun ini. Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) berbarengan dengan Pemilu Legislatif (Pileg), Pemilihan anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota dan DPD RI. Setelah itu Pilkada memilih Gubernur, Bupati dan Wali Kota diselenggarakan serentak di seluruh daerah 27 November pada tahun yang sama.

“Generasi milenial yang berusia minimum 21 tahun banyak mencalonkan diri sebagai Caleg. Selain itu dalam sejarah generasi muda Indonesia dinilai mampu membawa angin perubahan (Wind of Change). Untuk hal yang baru, khususnya sekarang ini kaum milenial yang menguasai dunia digitalisasi.

Saat ditanya wartawan apa yang akan dilakukan mendekati hari-hari pencoblosan ini,  Heigel mengatakan, optimalisasi dan fokus kepada tujuan memperkuat basis massa, terutama di kalangan anak muda.

Konsolidasi sampai ke tingkat desa untuk mempermudah koordinasi dalam menangkap permasalahan masyarakat sesuai segmen sosialnya, khususnya Dapil 1.  

Dapil 1 ada 5 wilayah yang saya perhatikan, kata Heigel, yakni, Telukjambe Timur, Telukjambe Barat, Karawang Barat, Tegalwaru dan Pangkalan.

1.    Luas Telukjambe Timur 45,86 Km2, Jumlah Penduduk 135.364 Jiwa,  Jumlah Desa 9 Desa, Jumlah TPS 377, Jumlah Pemilih 97.885 Pemilih.

2.    Luas Telukjambe Barat 66,63 Km2, Jumlah Penduduk 56.879 Jiwa, Jumlah Desa 10 Desa, Jumlah TPS 157, Jumlah Pemilih 41.890 Pemilih.

3.    Luas Karawang  Barat 38,76 Km2, Jumlah Penduduk 166.856 Jiwa, Jumlah Desa 8 Desa, Jumlah TPS 452, Jumlah Pemilih 120.865 Pemilih.

4.    Luas Tegalwaru 109,45 Km2, Jumlah Penduduk 39.999 Jiwa, Jumlah Desa 9 Desa, Jumlah TPS 115, Jumlah Pemilih 28.945 Pemilih.

5.    Luas Pangkalan 97,38 Km2, Jumlah Penduduk 41.900 Jiwa, Jumlah Desa 8 Desa, Jumlah TPS 118, Jumlah Pemilih 29.988 Pemilih.

Saya harus fokus menjalaninya, selain itu saya patuh pada wejangan sesepuh yang konservatif. Dalam hal yang sangat mendasar terkait sikap politik kalangan muslimin-muslimat kultural tradisionalis, patut direnungkan :   

Pertama, Assiyasatu juz-un min aj-zaisy syari’ah (Politik adalah bagian dari syariah), yang berarti bahwa berpolitik sesungguhnya bagian dari perjuangan menegakkan syariah dan Islam Ahlus Sunnah Wal Jamaah serta bernilai ibadah.

Kedua, Assiyasatu mabniyatun ‘ala ‘aqidatiha (Politik dibangun atas dasar ideologi). Maka, sudah seharusnya sebagai muslim, saya memilih PKB, karena aqidah (ideologi) PKB sama persis dengan aqidah saya dan komunitas saya.

Ketiga, Assiyasatu istishlahu annas ila at thoriqi al munji dunyan wa ukhron (Politik adalah upaya untuk kemaslahatan bagi umat manusia menuju jalan yang menyelamatkan dunia dan akhirat).

Meskipun sangat berat dalam realitas pelaksanaannya, tapi paling tidak wejangan sesepuh menjadi panduan, sebagai navigasi tujuan kaum milenial muslimin-muslimat terjun berpolitik tidak kehilangan arah. Mau tidak mau saya wajib taqlid,” ungkap Heigel. (tgh)

admin

Editor : admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content ini dilindungi.....!!!!