Banten | Seorang budayawan Banten asal Ciwasiat Kabupaten Pandeglang, Rohendi membuat karya lukisan ukuran besar yaitu berupa topeng hitam dan putih. Kedua lukisan topeng itu memiliki filosofi dalam kehidupan di dunia.
Menurut Rohendi selaku Budayawan Banten yang juga Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan pada Dinas Pariwisata Daerah (Disparda) Provinsi Banten ini, bahwa lukisan dua topeng memiliki karakter yang berbeda yaitu warna merah topeng kelana memiliki karakter sombong, beringas tapi gagah tampan dan banyak disukai orang. Sementara warna putih topeng Panji memiliki karakter bersih dan polos.
“Kedua topeng itu, saya posisikan hitam dan putih, bahwa dalam kehidupan ini jangan berpikir hanya hitam dan putih karena hitam terkesan dengan negatif dan putih terkesan dengan positif,” terang Rohendi yang juga pimpinan Kesenian Ciwasiat Pandeglang saat berbincang dengan media, Jumat (05/01/2024).
“Dunia ini harus disikapi dengan bijak, jangan terkesan hanya bisa menyalahkan orang saja, tetapi kita terkesan hanya membenarkan orang saja itu tidak bisa. Manusia itu ada salah dan benar, makanya disebut bahwa manusia itu tidak sempurna,” sambungnya.
Dikatakan Rohendi, bahwa tulisan itu mengingatkan manusia untuk berpikir arif dan bijaksana dalam menyikapi berbagai persoalan yang ada di kehidupan sehari-hari.
“Kita semua bisa berpikir bijak bahwa kita jangan hanya berpikir hitam dan putih, benar dan salah, sesuai atau tidak sesuai aturan. Hukum memang harus ditegakkan tetapi seberdampak apakah kesalahan seseorang terhadap yang urusan dengan hukum tersebut,” katanya.
Lanjut Rohendi, jika kesalahannya tidak terlalu membahayakan banyak orang dan berdampak merugikan banyak orang, sehingga menimbulkan rugian besar dan berat bagi orang, maka keridhoan untuk memaafkan itu sangat penting dalam kehidupan di dunia ini.
“Itu lah makna lukisan yang saya buat yaitu topeng hitam dan putih,” ujarnya.***
Penulis: SN