“Jejak-jejak cahaya Universitas Mathla’ul Anwar mengilhami perjalanan menuju cahaya kebijaksanaan yang tidak pernah padam”
Oleh: Bung Eko Supriatno
Di tepian Kota Banten, terhampar sebuah lembaga pendidikan yang telah mengilhami peradaban lokal dengan visi yang teguh dan tekad yang kuat. Universitas Mathla’ul Anwar (UNMA), yang berdiri megah sejak tahun 2001, tidak sekadar sebuah kampus, tetapi sebuah penjaga api keilmuan dan cahaya kebenaran.
Sejak awal, UNMA telah merangkai jejak prestasi yang menginspirasi dalam dunia pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Berakar pada nilai-nilai Islam, universitas ini telah menjadi tempat di mana generasi intelektual tumbuh dan berkembang dengan martabat yang tinggi.
Visi mulianya untuk menjadi “Universitas terkemuka dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan berdasarkan Nilai-Nilai Islam di Tingkat Nasional pada Tahun 2033” menjadi pilar dalam setiap langkahnya.
Dengan kepemimpinan yang amanah, UNMA menjaga sistem penjaminan mutu melalui Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Akademik serta Gugus Penjaminan Mutu di setiap fakultasnya. Ini tidak hanya menjamin kualitas pendidikan yang unggul, tetapi juga mengokohkan riset yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Dalam menghadapi tantangan global dan lokal, UNMA terus berinovasi dalam kurikulum dan pendekatan pembelajaran, selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini. Dukungan terhadap penelitian dan pengabdian masyarakat tidak hanya mengembangkan wawasan akademik, tetapi juga memberdayakan komunitas sekitar untuk meningkatkan kualitas hidup.
Keberhasilan UNMA dalam menghasilkan lulusan berkualitas tercermin dalam prestasi mereka di berbagai bidang profesi, mulai dari hukum hingga teknologi pangan. Mereka bukan hanya menjadi kontributor bagi pembangunan, tetapi juga membawa perubahan yang signifikan dalam kemajuan masyarakat. Dukungan finansial dari yayasan, biaya kuliah mahasiswa, hibah pemerintah, dan kemitraan dengan sektor swasta menjadi landasan utama dalam mendukung segala aktivitas akademik dan operasional UNMA.
Dengan sarana dan prasarana yang lengkap, seperti gedung perkuliahan modern, laboratorium teknik, perpustakaan yang menyediakan akses ke berbagai sumber pengetahuan, dan fasilitas pendukung lainnya, UNMA menawarkan lingkungan belajar yang nyaman dan aman. Kampus seluas 150.000 m² ini bukan sekadar tempat studi, tetapi juga tempat di mana eksplorasi dan kreativitas berkembang.
UNMA Banten tidak hanya berdiri sendiri; universitas ini aktif menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dengan pihak lain di tingkat regional, nasional, dan internasional. Langkah ini tidak hanya memperluas jangkauan akademik, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai pemimpin dalam pendidikan tinggi berbasis Islam.
Sebagai cerminan dari dedikasi dan semangat untuk mencapai keunggulan, UNMA Banten melihat masa depan dengan penuh optimisme. Dengan target ambisius untuk meraih pengakuan nasional dan internasional pada tahun 2033, universitas ini siap untuk menghadapi setiap tantangan dan mengilhami generasi mendatang untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi.
Dalam semua pencapaian dan harapan ini, UNMA Banten tidak sekadar merayakan masa lalu yang gemilang, tetapi juga memeluk dengan penuh semangat tantangan masa depan. Dinamika perjalanan universitas ini tidak hanya menceritakan sebuah kisah sukses, tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi semua yang terlibat dalam menciptakan masa depan yang lebih baik.
Perjalanan Panjang dan Kontribusi
Universitas Mathla’ul Anwar (UNMA) Banten merupakan perwujudan dari visi dan perjuangan Organisasi Mathla’ul Anwar, organisasi kemasyarakatan Islam tertua di Indonesia yang berdiri pada tahun 1916 di Menes, Pandeglang, Banten. Sebagai institusi pendidikan tinggi pertama di bawah naungan Mathla’ul Anwar, UNMA Banten telah melalui perjalanan panjang sejak awal pendiriannya.
Pada awal berdirinya, UNMA hanya terdiri dari beberapa Sekolah Tinggi dan Akademi yang menyelenggarakan beberapa program studi di bawah naungan Perkumpulan Mathla’ul Anwar. Gedung pertama UNMA di Cikaliung, Sindanghayu, Saketi, Pandeglang, resmi diresmikan pada tahun 1994 oleh Wakil Presiden saat itu, Bapak Try Soetrisno. Awalnya, UNMA hanya memiliki satu program studi, Ilmu Syariah, namun berkat upaya keras, beberapa tahun kemudian berkembang menjadi beberapa Sekolah Tinggi dengan program studi yang lebih beragam.
Pada tahun 2000, UNMA Banten mengambil langkah besar dengan mengintegrasikan dan melengkapi program studi yang ada sehingga memenuhi syarat untuk menjadi universitas. Pada tahun yang sama, Universitas Mathla’ul Anwar secara resmi mendapatkan legalitas dari Departemen Pendidikan Nasional dengan pendirian beberapa Fakultas dan program studi baru di bidang eksakta dan sosial.
Sejak itu, UNMA Banten terus berkembang pesat. Pada tahun 2003, jumlah mahasiswa dan program studi yang diselenggarakan telah signifikan meningkat. Sebagai contoh, dari awalnya hanya tiga program studi yang diakui, kini UNMA Banten telah memiliki 12 program studi yang beragam di berbagai Fakultas.
Perjalanan kepemimpinan di UNMA Banten juga mencatat sejumlah rektor yang berdedikasi, seperti Prof. Dr. Ir. H. Bun Yamin Ramto, S.E, Prof. Dr. Ir. H. Herman Haeruman JS., MF,FWAAS, Prof Dr Abdul Gani Abdullah, MH, Prof. Dr. H. M Bambang Pranowo, MA dan Prof. Dr. K.H.E. Syibli Sarjaya, LML, MM, yang masing-masing memberikan kontribusi besar dalam pengembangan dan administrasi universitas.
Dengan menggabungkan elemen naratif dan fakta sejarah, cerita ini menggambarkan bagaimana UNMA Banten tidak hanya tumbuh menjadi salah satu universitas terkemuka di Banten, tetapi juga sebagai institusi yang mewakili nilai-nilai pendidikan Islam dan komitmen terhadap pengembangan masyarakat melalui pendidikan.
Dalam melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi, Mathla’ul Anwar berpegang teguh pada Khittah Mathla’ul Anwar. Universitas ini berkomitmen penuh dalam mencetak generasi muslim yang bertanggung jawab sebagai khalifah di muka bumi, membangun masyarakat, bangsa, dan negara dalam ibadah kepada Allah SWT.
Visi UNMA Banten adalah menjadi perguruan tinggi terkemuka dalam ilmu pengetahuan berdasarkan nilai-nilai Islam di tingkat nasional pada tahun 2033. Ini tidak hanya mencakup pencapaian akademik berkualitas, tetapi juga pengembangan sumber daya manusia yang kompetitif melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Misi UNMA Banten mencakup penyelenggaraan pendidikan tinggi yang bermutu, penelitian yang berkontribusi pada kesejahteraan manusia, pengelolaan yang amanah, kehidupan akademik yang islami, serta kerja sama yang saling menguntungkan.
Tujuan UNMA Banten adalah menghasilkan lulusan yang beriman, menguasai IPTEKS, profesional, kreatif, inovatif, bertanggung jawab, dan mandiri; meningkatkan kegiatan penelitian; mengembangkan dan menyebarluaskan IPTEKS; mengelola universitas dengan efektif dan efisien; menjadi teladan dalam masyarakat; serta menjalin kerja sama dalam skala regional, nasional, dan internasional.
Transformasi dan Perubahan Persepsi
Pembangunan Universitas Mathla’ul Anwar (UNMA) selama periode 2001-2024 merupakan perjalanan bertahap yang mencerminkan evolusi dan transformasi signifikan dalam dunia pendidikan tinggi.
Periode awal, dari 2000 hingga 2004, ditandai dengan upaya integrasi berbagai sekolah tinggi menjadi sebuah entitas universitas yang utuh. Namun, tantangan utamanya adalah mengubah persepsi dan mengatasi resistensi dari pihak-pihak yang enggan melibatkan diri dalam pembangunan universitas yang baru.
Periode kedua, dari 2004 hingga 2008, melihat upaya untuk mengkonsolidasikan universitas dengan meningkatkan sarana dan prasarana di kampus Cikaliung. Meskipun demikian, perubahan dari sekolah tinggi menjadi universitas masih memerlukan adaptasi yang berat bagi penyelenggara fakultas-fakultas.
Pada periode ketiga, dari 2008 hingga 2012, UNMA mulai menunjukkan keberadaannya sebagai entitas pendidikan yang matang dan memberikan kontribusi signifikan bagi masyarakat. Infrastruktur pendidikan seperti gedung kuliah dan laboratorium mulai dibangun dan dikembangkan dengan pesat, sementara program studi mendapatkan pengakuan dan akreditasi yang semakin baik.
Periode 2012 hingga 2016 menjadi tantangan yang lebih besar dengan diberlakukannya Undang-undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi yang mengharuskan manajemen universitas untuk lebih profesional dan independen. UNMA juga harus menjaga diri dari berbagai kepentingan yang mungkin merusak integritasnya, sebagaimana diungkapkan dalam kata-kata “sekali berarti sesudah itu mati” oleh Chairil Anwar.
Periode 2016 hingga 2020, yang ditandai dengan munculnya Revolusi Industri 4.0, Society 5.0, dan pandemi Covid-19, membawa tantangan baru. UNMA perlu beradaptasi dengan kebijakan baru seperti pembelajaran online dan mandiri. Sistem Pembelajaran Daring Indonesia (SPADA) memungkinkan mahasiswa mengakses mata kuliah dari perguruan tinggi lain, sementara program mahasiswa seperti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) menjadi bagian integral dari kegiatan akademik.
Pada periode 2020 hingga 2024, UNMA dihadapkan pada tantangan untuk meningkatkan relevansi dan kualitas pendidikan tinggi di tengah dinamika dunia kerja yang terus berubah. Kolaborasi global dan inovasi dalam pendidikan menjadi kunci untuk menjawab perubahan struktural dalam pasar kerja yang semakin kompleks.
Dalam menghadapi lima perubahan utama di pasar kerja Indonesia transformasi struktural, inovasi teknologi, struktur usia penduduk, ekonomi hijau, dan ketidakpastian, UNMA Banten berkomitmen untuk mempersiapkan lulusannya dengan keterampilan yang dibutuhkan di abad ke-21. Ini termasuk kemampuan berpikir kritis, literasi digital, kewirausahaan, dan kesiapan untuk beradaptasi dengan perubahan.
Dengan strategi seperti kampus merdeka, kerjasama dengan industri, dan kolaborasi dengan universitas-universitas internasional dan diaspora, UNMA Banten mempersiapkan mahasiswanya untuk menjadi pembuat perubahan yang positif dalam masyarakat dan pasar kerja global.
Jejak Cahaya, Semangat Merdeka
Mahasiswa UNMA tak sekadar belajar, mereka menjelma menjadi agen perubahan dengan semangat merdeka yang membakar dalam diri mereka.
Dari ruang kelas hingga laboratorium, tiap sudut kampus menjadi arena eksplorasi kreatif yang melahirkan gagasan-gagasan inovatif. Mereka tidak hanya menggali ilmu pengetahuan, tetapi juga memperkaya diri dengan nilai-nilai kebijaksanaan yang telah menjadi warisan lama universitas ini.
Di balik semangat merdeka dan eksplorasi kreatif, terbentang visi pencerahan yang menerangi langkah para mahasiswa. Mereka membawa cahaya ilmu pengetahuan yang memancar di antara pepohonan rindang kampus, memberikan harapan akan masa depan yang lebih baik bagi bangsa dan umat.
Di UNMA Banten, jejak cahaya itu tak hanya mengilhami, tetapi juga menjadi saksi perjalanan panjang sebuah institusi yang mengejar keunggulan dan kebenaran. Setiap detik yang berlalu di sini adalah bukti bahwa semangat merdeka dan eksplorasi kreatif adalah kunci untuk mengubah dunia menjadi tempat yang lebih baik.
Kampus ini bukan sekadar institusi pendidikan tinggi, melainkan tanah subur bagi pembuat perubahan. Dengan semangat merdeka, mahasiswa UNMA diberdayakan untuk mengeksplorasi setiap potensi kreatif mereka. Mereka tidak hanya menggali gagasan inovatif, tetapi juga mewujudkan visi pencerahan dalam berbagai disiplin ilmu.
Setiap langkah di UNMA Banten adalah cahaya yang memancar, menerangi jalan bagi generasi penerus dalam mengembangkan ilmu dan karakter. Keunggulan ini tidak hanya mempersiapkan mahasiswa menjadi profesional unggul, tetapi juga mengajarkan mereka menjadi agen perubahan positif yang menerangi dunia dengan ilmu dan kebaikan.
Sinari pendidikan di UNMA Banten tak henti menginspirasi dan menuntun, mengarahkan pada masa depan yang lebih cerah bagi bangsa dan umat. Di sini, harapan dan cita-cita bertemu dalam kehangatan cahaya pendidikan yang abadi.***
Penulis adalah Dosen Fakultas Hukum dan Sosial Universitas Mathla’ul Anwar Banten