Mediasuararakyat.com – Indramayu, Jawa Barat | Progam pemerintah sedang gencar gencarnya membangun jalan Kabupaten dan Desa sayangnya dengan program tersebut tidak membuat kontraktor bekerja sesuai Rancangan Anggaran Belanja (RAB) nya.
Proyek rehabilitasi jalan poros desa Puntang Kecamatan Losarang Kabupaten Indramayu bersumber dari
APBD tahun 2024 diduga dikerjakan Asal-asalan
Namun ketika awak media mediasuararakyat.com pada hari Sabtu 7 September 2024 pukul 17:25 wib sore hari memonitor kelapangan pekerjaan tersebut diduga banyak kecurangan yang dikerjakan CV Anugrah Cipta Bersama.
Dari data yang didapat awak media saat dilapangan tanpa terlihat dowel juga tampak tidak ada artinya menggelar cor tanpa ada besi dowel di sepanjang kegiatan.
Tak hanya pemasangan begisting tidak sesuai hanya ketebalan 16–17 cm yang seharusnya 20 cm, mungkin untuk mengurangi cor beton.
Jika kita lihat papan informasi proyek tersebut dengan nilai kontraknya sebesar Rp. 387.355.000.
Nama pemenang CV Anugrah Cipta Bersama, yang beralamat Blok Bengkel RT/RW 001/001 , Bunder Widasari Indramayu.
Dengan dana yang begitu besar, harusnya rehabilitasi jalan poros desa yang berkualitas dan tahan lama untuk kebutuhan masyarakat.
Dengan kondisi pekerjaan tersebut, diduga kuat dampak lemah pengawasan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), jadi oknum kontraktor dan pelaksana mengerjakan seenaknya sendiri untuk meraih keuntungan yang sangat besar.
Berharap kepada kepala dinas PUPR dengan segera sidak peningkatan jalan poros Desa Puntang Kecamatan Losarang Kabupaten Indramayu yang di kerjakan CV Anugrah Cipta Bersama untuk diperiksa kebenarannya, ini uang negara yang berasal dari masyarakat umum yang sudah membayar bajak.
Salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan kekecewaannya lantaran dalam pengecoran.
“Itu kan gak ada sluknya, gak ada besinya. Aturan sepengetahuan saya kalau itu proyek dari pemda kan ada besinya”, ujarnya.
“Kami berharap rehabilitasi cor jalan berlangsung lancar dan pengerjaannya tidak mengecewakan masyarakat setempat”, garapnya. (Heryanto)