Viralnya soal isu gizi buruk yang dialami M Dudu Kholifah (8) warga Kampung Cibatung, Kecamatan Mekarjaya, Kabupaten Pandeglang dibantah keras Dinas Kesehatan (Dinkes) adalah bukan menderita gizi buruk.
Hal itu disampaikan Jaenal selaku Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang saat dikonfirmasi media, Kamis (12/09/2024).
Menurut Jaenal, bahwa berita viral di media sosial (Medsos) terkait warga masyarakat bernama M. Dudu Kholifah (8) anak dari Nurdiansyah (39) adalah benar masyarakat Kampung Cibatung, Desa Medong, Kecamatan Mekarjaya tersebut.
“Perlu kami klarifikasi sebenarnya ananda tidak menderita Gizi Buruk sejak lahir atau dalam kurun waktu 8 tahun itu. Ananda M Dudu lahir pada tahun 2016 lalu, pada saat akan lahiran Bapak Nurdiansyah membawa istrinya ke Paraji, akan tetapi tidak ada tanda-tanda untuk lahir, kemudian dibawa ke bidan desa di Desa Medong,” terang Jaenal.
“Saat di bidan desa, istri Bapak Nurdiansyah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk proses persalinannya akan tetapi tetap tidak ada kemajuan bahwa bayi akan lahir, selanjutnya Bidan Desa berkoordinasi dengan Puskesmas Mekarjaya dan RSUD Berkah untuk dirujuk,” sambungnya.
Saat itu juga, lanjut Jaenal telah dilakukan operasi SC di RSUD Berkah Pandeglang, dan saat bayi lahir dokter curiga Hidrosefalus, kemudian menganjurkan untuk dirujuk ke RSUD Banten yang selanjutnya dilakukan operasi.
“Setelah anada M Dudu selesai menjalani operasi dan rawat inap, keluarga membawa pulang ke rumah. Selama di rumah Ananda M Dudu dilakukan pemantauan oleh tim Kesehatan Puskesmas Mekarjaya dan dibantu saat akan kontrol,” ujarnya.
Dijelaskannya, sejak tahun 2019-2020 M Dudu tidak menjalai control kembali ke umah sakit karena saat itu masa pandemi covid-19 akan tetapi masih terus dilakukan pemantauan Tim Kesehatan Puskesmas Mekarjaya.
“Ananda Dudu baru dirujuk untuk kontrol kembali ke RSUD Berkah di bulan Maret 2021 dalam pendampingan Tim Kesehatan Puskesmas. Bahkan Pihak Desa Medong juga turut membantu. Pada saat di RSUD Berkah diperiksa dan dilakukan CT Scan. Setelah rujukan tersebut Ananda M Dudu diketahui tidak ada perkembangan seperti pada anak seusianya, dan didiagnosa Gizi Kurang,” bebernya.
Ditahun 2021 tersebut, katanya bantuan silih berganti berdatangan baik dari Puskesmas, Desa Medong, Kecamatan maupun Pemerintah Daerah melalui Dinas Sosial, Adapun bentuk bantuan berupa Susu pertumbuhan, Pemberian makanan tambahan, Bantuan Beras dan Bantuan Langsung Tunai (BLT).
“Selain itu Bapak Nurdiansyah yang merupakan guru ngaji mendapatkan bantuan Insentif dari Desa. Pada Bulan Juni Tahun 2023 Pasien di rujuk Kembali ke RSUD Banten, dengan diagnosa Pneumonia dan Gizi Buruk bahkan sempat menjalani rawat jalan dan rawat inap sampai masuk Ruang PICU karena pencernaan bermasalah yang mengakibatkan inteks makanan berkurang,” katanya.
Ditambahkannya, dari hasil pendampingan tersebut sampai dengan berita bulan Juli 2024 memang Ananda M Dudu mengalami penurunan berat badan dan terlihat kesehatannya menurun.
“Kami dari Tim Kesehatan hanya bisa memantau dan berkoordinasi dengan Desa dan Kecamatan untuk membantu M Dudu. Jadi Pemkab Pandeglang telah melakukan langkah dan upaya dalam penanganan putra dari guru ngaji itu,” pungkasnya.***
Penulis: SN