Sebanyak 39 penderita ODGJ berat di Kabupaten Pandeglang menjalani perawatan dan evakuasi yang berlangsung di halaman Dinas Kesehatan (Dinkes) Pandeglang.
Sebagaimana diketahui, orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) kerap kali tersisihkan di tengah-tengah masyarakat, bahkan tak jarang mendapatkan perundungan serta kekerasan seksual.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pandeglang, Eni Yati mengatakan bahwa ini merupakan evakuasi dan pemeriksaan massal bagi Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) berat. Kegiatan ini hasil kerja sama dengan Pusat Kesehatan Jiwa Nasional Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor.
“Saat ini yang sudah terevakuasi dari 32 puskesmas ini ada 39 pasien yang sudah dievakuasi, nantinya akan dibawa untuk pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter spesialis jiwa di Rumah Sakit Dr. H Marzoeki Mahdi Bogor menggunakan bus yang sudah difasilitasi,” ungkapnya, Rabu 11 September 2024.
Menurut Eni Yati, evakuasi ini bertujuan untuk memberikan perawatan intensif kepada ODGJ berat yang memerlukan penanganan medis khusus.
Sebelumnya puskesmas yang ada di Kabupaten Pandeglang sudah melakukan screening awal terhadap penderita ODGJ berat tersebut.
“Screening awal dari puskesmas, bahwa 39 ini termasuk ODGJ berat yang memang perlu perawatan, maka dilakukan lah mereka dibawa ke sini dan di sini di screening lagi,” ucapnya.
Ia menjelaskan, bahwa perawatan untuk Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) berat ini melibatkan rawat inap yang memerlukan persetujuan dari keluarga pasien. Proses ini sudah dipersiapkan jauh-jauh hari agar berjalan lancar.
“Kegiatan ini sepenuhnya gratis, mulai dari antar-jemput hingga perawatan di Rumah Sakit Dr. H Marzoeki Mahdi Bogor,” jelas Eni Yati.
Ia berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan jiwa, sehingga tidak ada lagi keluarga yang membiarkan anggotanya yang mengalami gangguan jiwa tanpa perawatan dan pemantauan yang tepat.
“Program ini juga bertujuan untuk mengedukasi keluarga mengenai pentingnya pengobatan kesehatan jiwa. Ini sangat membantu proses pemulihan pasien dan mendukung program penanganan kasus jiwa di Kabupaten Pandeglang,” tambahnya.***
Penulis: SN