Img 20240924 201626

Pengamat lingkungan yang juga akademisi Unma Banten itu memberikan pujian dan apresiasi atas langkah-langkah yang diambil oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Pandeglang dalam menangani isu pengelolaan sampah. 

Eko Supriatno mengungkapkan keyakinannya bahwa kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta adalah kunci untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

“Tanpa partisipasi aktif dari semua elemen masyarakat, perubahan yang signifikan sulit dicapai,” ungkap Eko Supriatno saat ditemui di Wisata Kuliner Batako Teluk Labuan, Pandeglang, Selasa 24 September 2024.

Ia menyebutkan program “Gerakan Bebas Sampah” yang rutin dicanangkan sebagai langkah nyata menunjukkan komitmen Pemda dalam menghadapi tantangan produksi sampah yang kini mencapai 409 ton per hari, di mana hanya 109 ton yang terkelola dengan baik.

Kondisi ini, lanjut Eko, berpotensi menciptakan masalah kesehatan dan lingkungan yang lebih luas.

“Diperlukan regulasi yang kuat dan penegakan hukum agar masyarakat lebih disiplin dalam membuang sampah,” tegasnya seraya berharap Pemda terus memperkuat upaya ini.

Dalam aksi bersih yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pandeglang, ia melihat dampak positif dari keterlibatan masyarakat. 

“Inisiatif ini tidak hanya membersihkan lingkungan, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan,” ujarnya.

Menurut Eko pentingnya menekankan upaya berkelanjutan dalam manajemen sampah. 

“Bisa dilakukan dengan cara sosialisasi kepada masyarakat perlu ditingkatkan untuk membangun kesadaran lebih dalam menjaga lingkungan,” katanya.

Eko Supriatno berharap keberhasilan pengelolaan sampah di Pandeglang bisa menjadi model bagi daerah lain. 

“Dengan kesadaran yang tinggi dan dukungan semua pihak, saya optimis kita bisa menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat bagi generasi mendatang. Dengan komitmen dan kolaborasi yang kuat, Pemda Pandeglang menunjukkan bahwa menghadapi tantangan pengelolaan sampah bukan hanya sebuah tugas, tetapi sebuah misi bersama untuk menciptakan masa depan yang lebih baik,” pungkasnya.

Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLHK) Pandeglang, Ratu Tanti Darmiasih, S.Pd., M.Si., menegaskan bahwa kegiatan bersih-bersih yang melibatkan ratusan orang ini adalah bagian dari upaya rutin mereka. 

“Kita ingin menciptakan lingkungan yang bersih dan asri,” kata Ratu Tanti, seraya menambahkan bahwa program mingguan “Selasa Bersih” (Salsih) telah berhasil melibatkan hampir semua warga Desa Teluk dalam program Wajib Retribusi (WR).

Namun, tantangannya tetap ada. Ratu Tanti mengakui bahwa banyak sumber sampah berasal dari masyarakat sekitar dan wisatawan. 

“Dukungan dari pemerintah provinsi dan pusat sangat dibutuhkan untuk solusi jangka panjang,” tutupnya.***

Penulis: SN

Asep Ucu Banten

Editor : Asep Ucu Banten

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content ini dilindungi.....!!!!