Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang bersama jajaran Polres Pandeglang bergerak cepat (Gercep) ke lokasi kebakaran hutan Pulau Deli, wilayah Pandeglang Selatan tepatnya di Kecamatan Cikeusik.
Kebakaran hutan selama tiga hari itu, yang dugaan sementara disebabkan oleh dampak dari musim kemarau yang terjadi di wilayah tersebut langsung ditangani BPBD Pandeglang bersama Perhutani selaku pengelola lahan hutan konservasi tersebut.
Menurut Riza Ahmad Kurniawan selaku Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pandeglang yang mendampingi Kapolres AKBP Oki Bagus Setiadji bergerak cepat ke lokasi, bahwa kebakaran itu terjadi sejak pada malam Sabtu, 22 September 2024, informasi kebakaran itu dilaporkan oleh Marinir TNI yang sedang berjaga di wilayah Pandeglang Selatan, hingga kini api masih menyala di beberapa titik lahan hutan Pulau Deli tersebut.
“Petugas kami masih berada di lokasi kebakaran hutan bersama Perhutani dengan segela keterbatasan berupa melakukan pemadaman api yang membakar di hutan yang luas sekitar 14 hektar lebih,” ungkap Reza kepada media, Selasa (24/09/2024).
Dikatakan Reza, untuk dugaan sementara penyebab api itu timbul karena pengaruh kemarau cuaca yang saat ini panas.
“Informasi dari rekan-rekan di lapangan, kebakaran terjadi dugaan akibat gesekan benda gas bekas nelayan yang masih mengandung bensin, sehingga timbul titik api,” katanya.
Adapun lanjut Reza, untuk titik kebakaran di lahan seluas 14 hektar lebih itu perlu segera ditangani, dan petugas BPBD Pandeglang saat ini masih di lokasi.
“Sejak hari Minggu, kami sudah mulai menangani kebakaran ini. Meskipun beberapa titik sudah bisa diatasi, masih ada 20 titik api yang perlu dipadamkan,” ujarnya.
Dikatakannya, dari kejadian kebakaran lahan hutan di Pulau Deli itu BPBD-PK Pandeglang telah mengerahkan tim petugas pemadam kebakaran untuk memadamkan kebakaran lahan hutan tersebut, dibantu oleh Basarnas dan Marinir TNI-POLRI dari Cikeusik.
“Petugas telah berada di hutan Pulau Deli selama lebih dari tiga hari untuk melakukan pemadaman api di lahan hutan yang terbakar,” katanya
Beruntungnya, kebakaran hutan di Pulau Deli tidak mengakibatkan korban jiwa, karena pulau tersebut tidak berpenghuni, kecuali oleh satwa monyet.
Ditambahkannya, dalam upaya pemadaman, petugas mengandalkan dua unit mesin Alkon, 11 gulung selang damkar dengan panjang 30 meter per gulung, serta penampung air berkapasitas 4.000 liter. Berbagai jenis nozel juga digunakan, termasuk satu unit nozel gambut, satu unit nozel gun, dan satu unit nozel zet. Selain itu, petugas memanfaatkan lima galon bekas untuk membantu proses pemadaman.
“Petugas terus berjuang untuk memadamkan titik api yang meluas di Pulau Deli,” pungkasnya.***
Penulis: SN