Letnan Kolonel (Letkol) TNI AD Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara salah satu lulusan SMP Negeri 1 Pandeglang, Provinsi Banten, tahun 1992 menjadi salah satu calon menteri dalam Kabinet Presiden Prabowo Subianto yang akan dilantik pada 20 Oktober 2024 mendatang.
Iif panggilan akrab kelahiran 10 Maret 1977 ini adalah salah satu dari sekian banyak calon menteri dalam kabinet Presiden Indonesia terpilih Prabowo Subianto yang dipanggil ke kediamannya Jalan Kertanegara, Senin (14/10/2024) malam.
Menurut Ruli selaku Kepala SMPN 1 Pandeglang, bahwa benar Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara yang menjadi calon menteri di Kabinet Presiden Prabowo itu merupakan lulusan SMPN 1 Pandeglang tahun 1992 lalu.
“Ya betul Pak Iif panggilan akrabnya adalah alumni SMPN 1 Pandeglang dan merupakan siswa yang berprestasi. Jika benar dipercaya untuk menjadi menteri oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto suatu kebanggaan bagi kami dan masyarakat Kabupaten Pandeglang,” ungkap Ruli Permana saat dikonfirmasi media, Selasa (15/10/2024).
Dikatakannya, bahwa Iif itu merupakan Kaka kandung dari Wakil Ketua DPRD Pandeglang Fuhaira Amin yang juga Ketua DPC Demokrat Kabupaten Pandeglang ini adalah sebagai pengusaha, investor dan konsultan, serta lulusan TNI-AD berpangkat terakhir Letnan Kolonel (Letkol) dan lulusan terbaik Akademi Militer tahun 1999 dengan meraih penghargaan Bintang Adhi Makayasa dari Presiden Republik Indonesia.
“Semoga Pak Iif bisa melaksanakan amanah sebagai menteri dan bermanfaat bagi kemajuan bangsa Indonesia serta kesejahteraan masyarakat,” katanya singkat.
Diketahui Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara anak mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pandeglang Amin dan ibunya guru agama Hj Iyoh mantan guru SMPN 1 Pandeglang ini dikenal sebagai pakar dalam bidang kavaleri. Saat terjadi reformasi di tubuh TNI, yang mengamanatkan militer untuk tidak terlibat dalam kegiatan politik dan bisnis, Iif memutuskan pensiun dini setelah dinas 20 tahun di dunia militer.
Pasca pensiun muda, Iif menggeluti beberapa perusahaan investasi dan konsultan yang dia gagas dan rintis bersama para mitra bisnisnya. Selain aktif di dunia bisnis, Iip juga adalah praktisi, penulis dan pengajar di beberapa institusi pendidikan. Keahlian dan pengalamannya di bidang investasi, dilengkapi dengan pengetahuannya di bidang strategi dan geopolitik, pertahanan dan intelijen, keamanan nasional dan regional serta perdamaian internasional.
Karir di dunia militer dimulai Iif sebagai Komandan Peleton di Yonkav 8-Tank/Kostrad dan menjadi Perwira Seksi Operasi. Kemudian dipindahkan ke Aceh untuk membentuk satuan baru, Yonkav 11/Kodam Iskandar Muda. Pada periode itu atau selama tiga tahun, ia lebih banyak bertugas di medan tempur. Seperti Operasi Rencong pada tahun 2003 dan Operasi Pemulihan Keamanan tahun 2004. Tsunami yang membawa berkah perdamaian di Aceh, membuat dirinya dipercaya mengendalikan Operasi Bantuan Kemanusiaan pada tahun 2005.
Iif terpilih sebagai penjaga perdamaian di Lebanon dengan bergabung dalam Kontingen Garuda-XXIII A/UNIFIL. Ia juga terpilih menjadi perwakilan UNIFIL. Bersama perwira India dan Polandia dia pembawa bendera PBB dalam Hari Nasional Italia tahun 2007 lalu.***
Penulis: SN