Blending FC Krimun dari Losarang berhasil meraih juara kedua setelah bertanding melawan Blues FC Cilandak di babak final ajang Open Turnamen Aulia Cup 1. Pertandingan seru itu berlangsung di lapangan sepak bola Lodaya Sakti, Desa Cilandak, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu, dihadiri oleh para penggemar sepak bola dari berbagai daerah.
Pada pertandingan yang digelar di final, Blending FC menunjukkan performa luar biasa dengan semangat juang tinggi. Namun, meskipun telah memberikan perlawanan sengit, mereka harus mengakui keunggulan Blues FC yang berhasil menang dengan skor akhir 2-0. Hasil ini memastikan Blues FC sebagai juara Aulia Cup 1, sementara Blending FC harus puas dengan posisi runner-up.
Perjalanan Blending FC menuju final tidaklah mudah. Mereka telah melalui berbagai pertandingan dengan kemenangan gemilang, menunjukkan kualitas dan kekompakan tim yang solid. Meski belum mampu meraih juara pertama, pencapaian ini tetap menjadi kebanggaan bagi Blending FC dan para pendukungnya, terutama dari Krimun, Losarang.
Turnamen Aulia Cup 1 ini menjadi ajang yang menarik dan penuh persaingan, menampilkan tim-tim terbaik dari berbagai daerah. Dengan pencapaian ini, Blending FC telah membuktikan diri sebagai salah satu tim sepak bola lokal yang patut diperhitungkan di masa mendatang.
Diketahui dengan deretan pemain bertalenta dan berpengalaman dari berbagai liga, baik Blending FC maupun Blues FC menyuguhkan pertandingan terbaik mereka yang berakhir dengan kemenangan Blues FC 2-0, mengantarkan mereka sebagai juara di Open Turnamen Aulia Cup 1.
Tamin selaku panitia mengatakan alhamdulillah acara turnamen Aulia cup1 berjalan aman, tidak ada kendala, akhirnya sukses, panitia, dan pertandingan ini sangat bagus sekali karena dihuni oleh pemain-pemain bintang persepak bulan Tarkam, apalagi dari kesebelasan Blues, yaitu mendatangkan pemain dari Liga, ada dari Persikapo, ada dari Bali United dan juga ya semua yang masuk ke TV.
“Dan juga dari kesebelasan Blending FC, juga ada John Darto, dan itu pemain-pemain Tarkam yang sangat luar biasa sekali,” kata Tamin, Minggu (6/10/2024).
Ia menjelaskan bahwa awal terbentuk turnamen ini pihaknya tidak menyangka karena terbentur menghadapi Pemilukada .
“Alhamdulillah karena pada akhirnya dari pihak panitia semua langsung ke Kapolres untuk memminta izin. Dan akhirnya diperbolehkan cuma 16 tim,” terangnya.
“Pelaksanaan dari awal itu tanggal 20 September sampai 6 Oktober dan itu diikuti dari 16 tempat, dari 8 tim itu dari Kabupaten Indramayu dan 8 tim itu dari Kabupaten Sumbang,” sambungnya.
Ia berharap semoga kedepannya hiburan persepakbolaan ini dapat dilaksanakan kembali.
“Kedepan kami berharap ada dukungan dari muspika dan para kades, agar sepakbola ini menjadi tontonan hiburan rakyat,” tandasnya.***
Penulis: Heryanto