Img 20241103 Wa0064

Program Wisata Kuliner Pandeglang Berkah yang berlokasi di gedung juang tepatnya di Jalan Bank Banten dinilai gagal tidak sesuai harapan orang nomor 1 di Kabupaten Pandeglang tersebut.

Pasalnya, setelah dua kali diresmikan Bupati Pandeglang Irna Narulita bertepatan dengan 17 Agustus 2024 lalu hingga saat ini tenan yang disediakan untuk para Pedagang Kaki Lima (PKL) Alun-alun tidak ditempati sesuai intruksi Bupati karena para PKL masih bertahan jualan di Alun-alun Pandeglang.

Dari pantauan di lapangan hanya ada beberapa tenan saja yang diisi oleh para PKL karena sepi pengunjung, nyaris gulung tikar, meskipun Dinas Perindagkop dan UMKM Pandeglang berupaya melakukan terobosan agar wisata kuliner Pandeglang Berkah itu ramai dan tenan bisa terisi semua oleh para pedagang UMKM tersebut, bahkan setiap tiga malam dijadwalkan pentas musik dari musisi asal Pandeglang. Namun tetap saja sepi pengunjung dan para PKL Alun-alun meski sudah tegas di larang karena melanggar Perda K3 Nomor 4 tahun 2008 semakin menjamur berdagang di lokasi tersebut.

“Saya mengamati dan melihat kebijakan Bupati Pandeglang soal program Wisata Kuliner Pandeglang Berkah yang telah diresmikan ini tidak dibantu oleh multi stakeholder dan dukungan yang kurang maksimal dari OPD terkaitnya. Kami menilai gagal dilaksanakan secara maksimal,” ungkap Lukman yang sering dipanggil akrab Bung Olenk ini kepada media, Minggu (03/11/2024).

“Buktinya sampai sekarang banyak tenan yang kosong dan tidak diisi oleh para pedagang, karena sepi pengunjung yang banyak berdatangan ke Alun-alun Pandeglang yang semakin ramai pedagang meski sudah tegas dilarang oleh Bupati,” sambungnya.

Dikatakan Lukman, sepengetahuan dirinya bahwa Wisata Kuliner Pandeglang gedung juang ini setidaknya adalah tempat relokasi para pedagang di Alun-alun Pandeglang yang dari dulu hingga saat ini masih bertahan di alun-alun tersebut.

“Padahal dengan sedang dalam perbaikan atau pembangunan alun-alun saat ini, adalah kesempatan untuk mensterilkan para pedagang yang semakin banyak. Bukan hanya mendesak untuk ditertibkan, tetapi meminta ketegasan untuk kemaslahatan dan keberlangsungan ekonomi masyarakat,” katanya.

Olenk juga berharap dukungan para anggota DPRD Pandeglang tidak hanya duduk kerjanya akan tetapi turun ke lapangan membereskan secepatnya keluh kesah para pedagang di Kabupaten Pandeglang.

“Dewan harus secepatnya membereskan persoalan para PKL, bagaimana percepatan ekonomi di Pandeglang meningkat, para pedagang bisa beraktivitas dengan nyaman dan dapat memberikan kontribusi PAD kepada pemerintah daerah. Para pedagang butuh legalitas dan pengakuan dari pemerintah,” harapnya.

Sementara Maya salah satu pedagang di Wisata Kuliner Pandeglang Berkah yang sebelumnya berjualan di Alun-alun Pandeglang ini mengatakan, bahwa wisata kuliner Pandaglang merupakan tempat relokasi para pedagang di Alun-alun yang telah dibangun oleh Pemkab Pandeglang melalui dana CSR Bank BJB selama dua tahap. Akan tetapi sangat disayangkan para pedagang di wisata kuliner Pandaglang Berkah bukan para pedagang Alun-alun akan tetapi pedagang dari luar alun-alun.

“Itu artinya, bahwa Wisata Kuliner Pandeglang Berkah saat ini sudah tidak sesuai lagi dengan peruntukannya, siapapun boleh berdagang disini dengan persetujuan dari Dinas Koperasi Perdagangan dan UMKM Pandeglang. Padahal tujuan dibangunnya wisata kuliner Pandeglang adalah sebuah solusi agar pedagang Alun-alun bisa direlokasi ketempat ini (wisata kuliner,-red),” terangnya.

Lebih lanjut Maya menyampaikan, bahwa program relokasi yang telah dicanangkan oleh Bupati Pandeglang merupakan yang sangat bagus, jika ditindaklanjuti dengan baik oleh instansi terkait akan menjadi sebuah solusi dan dapat mensejahterakan para pedagang serta dapat menopang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pandeglang.

“Selama 5 tahun ini Satpol PP tidak mampu menjalankan tugas sebagai penegak Perda dan Peraturan Bupati. Meskipun sudah jelas PKL yang berdagang di Alun-alun melanggar Perda, dan terkesan dilakukan pembiaran oleh dinas terkait, khususnya DLH dan Satpol PP Kabupaten Pandeglang,” ujarnya.

“Namun kami masih tetap bertahan di wisata kuliner, meski sebagian lainnya sudah balik lagi ke Alun-alun,” imbuhnya singkat.***

Penulis: SN

Asep Ucu Banten

Editor : Asep Ucu Banten

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content ini dilindungi.....!!!!