Mediasuararakyat.com – Indramayu, Polemik terkait Program Indonesia Pintar (PIP) di UPTD Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cemara Kulon sempat mencuat di media sosial, terutama setelah muncul isu bahwa beberapa orang tua menemukan saldo rekening PIP anaknya kosong setelah dicek di bank.
Menanggapi hal ini, Abdul Qadir Jalani, selaku bendahara BOS yang juga menangani PIP di SDN Cemara Kulon, memberikan klarifikasi bahwa pihak sekolah tidak melakukan tindakan yang merugikan siswa atau orang tua. Ia menjelaskan bahwa penarikan data rekening dan nomor PIP dilakukan untuk memastikan data penerima bantuan yang sah sebelum dilaporkan ke tingkat kabupaten dan dikonfirmasi dengan BRI.
“Pada saat itu, kami menarik data karena ada perbedaan antara siswa yang mendapatkan bantuan dan yang tidak. Setelah kami fotokopi dan verifikasi, data tersebut dikembalikan lagi ke masyarakat,” ujar Abdul Qadir Jalani.
Namun, kesalahpahaman muncul karena beberapa orang tua melihat saldo rekening kosong tanpa memahami bahwa ada perbedaan antara print-out biasa dengan rekening koran yang lebih lengkap dalam mencatat transaksi.
Ia juga menegaskan bahwa pihak sekolah tidak bekerja sama dengan agen BRILink untuk mengambil dana siswa secara sepihak. Pemanggilan agen BRILink, dalam hal ini Kang Tar Sono, dilakukan semata-mata untuk memudahkan pencairan bagi orang tua yang kesulitan transportasi ke bank di Losarang.
“Kami hanya mencari solusi agar orang tua yang tidak memiliki kendaraan tidak perlu jauh-jauh ke Losarang, apalagi jika ternyata saldo mereka memang belum cair. Selain itu, ini juga demi keamanan,” tambahnya.
Setelah isu ini mencuat, tiga perwakilan orang tua datang ke sekolah untuk meminta penjelasan langsung. Setelah diberikan klarifikasi, mereka memahami bahwa tidak ada penyimpangan dalam pencairan PIP.
Dengan adanya kejadian ini, Abdul Qadir Jalani berharap agar ke depan jika ada masalah terkait PIP, orang tua dapat berdiskusi langsung dengan pihak sekolah agar tidak terjadi kesalahpahaman yang merugikan kedua belah pihak.
Dan diharapkan polemik terkait PIP di SDN Cemara Kulon bisa mereda, dan orang tua lebih memahami bahwa pihak sekolah tidak melakukan penyalahgunaan dana, melainkan hanya menjalankan prosedur verifikasi untuk kepentingan administrasi dan keamanan.(Heryanto).