Whatsapp image 2025 04 25 at 14.38.03

INDRAMAYU- Di tengah semangat perubahan yang kian menggelora, nama Budi Supri Yanto atau di kenal dengan Sambo muncul sebagai sosok yang siap membawa angin segar bagi Desa Jumbleng, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu.

Dengan tekad kuat dan dorongan penuh dari masyarakat, Budi mengumumkan kesiapannya untuk maju sebagai calon kepala desa Jumbleng.

Bermodalkan visi dan misi yang jelas, ia berjanji untuk “membersihkan” dan membawa Desa Jumbleng ke arah yang lebih baik dari yang sudah baik, dengan mengusung konsep CERIA: Cepat, Efisien, Ramah, Inovatif, dan Aktif.

Latar Belakang Budi Sambo
Budi bukanlah nama asing di Desa Jumbleng. Sebagai warga asli, ia dikenal sebagai sosok yang peduli terhadap kemajuan desanya.

Berulang kali, ia terlibat dalam kegiatan kemasyarakatan, mulai dari gotong royong hingga mediasi permasalahan warga.

Kepeduliannya terhadap kebutuhan masyarakat menjadi salah satu alasan kuat mengapa banyak warga mendorongnya untuk maju sebagai kepala desa.

“Saya melihat banyak potensi di Jumbleng yang bisa kita kembangkan bersama. Saya ingin desa ini tidak hanya baik, tapi menjadi teladan,” ujar Budi dengan penuh keyakinan. Pada Jumat 25 April 2025

Visi dan Misi: Jumbleng CERIA
Budi memperkenalkan konsep CERIA sebagai landasan utama dalam visi dan misinya untuk memimpin Desa Jumbleng.

Konsep ini bukan sekadar jargon, melainkan cerminan dari komitmen nyata untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di desa.

Berikut adalah penjelasan dari masing-masing elemen CERIA:

Cepat: Pelayanan yang diberikan akan selesai tepat waktu tanpa proses yang berlarut-larut. Budi menegaskan bahwa waktu masyarakat sangat berharga, sehingga setiap kebutuhan administrasi atau pelayanan harus diselesaikan dengan cepat dan akurat.

Efisien: Efisiensi menjadi kunci dalam menghemat waktu dan tenaga masyarakat. Dengan sistem yang terorganisir dan pemanfaatan teknologi, pelayanan di Desa Jumbleng akan dirancang untuk meminimalkan birokrasi yang rumit.

Ramah: Sopan santun dan keramahan akan menjadi ciri khas pelayanan di bawah kepemimpinan Budi. Ia ingin setiap warga merasa dihargai dan nyaman saat berinteraksi dengan pemerintah desa.

Inovatif: Budi berkomitmen untuk terus berkreasi demi memenuhi harapan masyarakat. Inovasi seperti digitalisasi pelayanan, program pelatihan warga, atau pengembangan potensi lokal akan menjadi fokus utama.

Aktif: Pemerintah desa di bawah Budi akan bersikap proaktif dalam mendengarkan keluhan, memberikan solusi, dan membantu masyarakat.

“Kami tidak hanya menunggu laporan, tapi akan turun langsung untuk memahami kebutuhan warga,” tegasnya.

Dengan mengusung motto CERIA, pemerintah Desa Jumbleng di bawah kepemimpinan Budi optimistis dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

Konsep ini dirancang untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara pemerintah desa dan warga, di mana pelayanan tidak hanya menjadi tugas, tetapi juga wujud pengabdian.

“Kami ingin warga merasa bahwa pemerintah desa adalah mitra mereka, bukan sekadar institusi,” ungkap Budi.

Harapan dan Partisipasi Masyarakat
Budi menyadari bahwa keberhasilan visi dan misinya tidak akan tercapai tanpa dukungan serta partisipasi aktif dari masyarakat.

“Saya bukan orang yang sempurna, tapi saya punya niat tulus untuk membawa Jumbleng lebih maju. Mari kita wujudkan bersama,” ajaknya dengan penuh semangat.

Sambung Budi dirinya berjanji untuk memanfaatkan teknologi informasi guna mempermudah akses pelayanan, seperti pembuatan sistem pengaduan online dan aplikasi pelayanan desa.

Sementara itu Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Indramayu, Suyitno mengatakan Pilwu di 138 desa dijadwalkan di 2025, karena masa jabatan Kuwu akan berakhir di Februari 2026. Sementara untuk waktunya masih dalam tahap penyusunan.

“Masa jabatan Kuwu di 138 desa akan berakhir di Februari 2025. Intinya, pada Februari 2026 nanti selain menandakan masa jabatan Kuwu berakhir juga akan dilaksanakan serah terima jabatan dari Kuwu lama dengan Kuwu terpilih,” kata Suyitno di Pendopo Pemkab Indramayu, Rabu (05/03/2025). Kemarin

Menurutnya, Pilwu seharusnya ada di 136 desa, namun ada tambahan 2 desa karena Kuwu di dua desa itu meninggal. Jadi totalnya ada 138 desa.

Pilwu di Indramayu, kata dia, terbagi dalam dua gelombang, gelombang pertama 138 desa dan gelombang berikutnya 171 desa.

Untuk jadwal pastinya masih dalam proses penyusunan, termasuk juga anggaran Pilwu. Penyusunan itu melibatkan stakeholder terkait seperti Komisi 1 DPRD Indramayu dan BKAD Indramayu.

Namun demikian, tambahnya, hari H Pilwu bakal digelar pada kisaran November dan Desember karena prosesnya dimulai sebelum 6 bulan masa jabatan berakhir.

“Sekarang lagi proses persiapan,termasuk payung hukum untuk Pilwu juga anggaran dan lainnya,” tambah mantan Camat Sindang ini.(Heryanto).

admin

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *