
MediaSuaraRakyat.com– Indramayu — Pertamina memenuhi kewajiban mereka mengganti lahan sawah yang sebelumnya digunakan untuk eksplorasi migas di Kabupaten Indramayu.
Lahan yang dipakai itu termasuk dalam lahan pertanian dan pangan berkelanjutan (LP2B).
Bupati Indramayu, Lucky Hakim mengatakan, pemerintah dalam hal ini memegang teguh aturan bahwa lahan sawah harus dilindungi sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 41 tahun 2009 tentang LP2B.
Tapi Pertamina juga punya kewajiban untuk meningkatkan produksi energi guna kebutuhan nasional.
“Dua hal itu gak akan bisa bertemu tuh, tapi ketika kita kerjasama ada satu titik temu di mana semua bisa mendapatkan solusi yang menang semua atau win-win solution,” ujar Lucky Hakim di Desa Jatisura, Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu, Kamis (11/9/2025).
Dari hasil kajian teknis yang dilakukan bersama dengan Universitas Padjajaran, Desa Jatisura pun dipilih menjadi lokasi lahan pengganti.
Saluran irigasi yang sebelumnya hanya berupa saluran sederhana pun diperbaiki dan ditingkatkan kualitasnya dengan dibangunkannya 5 titik sumur bor.
Selain itu, Pertamina juga membangun 3 jalan usaha tani dengan panjang kurang lebih 718 meter. Sebelumnya jalan usaha tani tersebut masih berupa jalan tanah yang rentan genangan.
Peningkatan fasilitas ini diyakini bisa meningkatkan produktivitas hasil panen di wilayah setempat walau merupakan daerah tadah hujan.
Sehingga tidak ada pihak yang dirugikan dari alih fungsi LP2B yang terjadi di Kabupaten Indramayu.
“Ini sebagai salah satu wujud nyata komitmen dari kita semua melakukan kerjasama dengan mengakomodasi semua kepentingan dan tujuan utamanya adalah menyejahterakan kesejahteraan umum,” ujar dia.
Direktur Utama PT Pertamina EP, Rachmat Hidajat mengatakan, kunci alih fungsi LP2B ini adalah kolaborasi, sehingga program ketahanan pangan dan ketahanan energi bisa berjalan beriringan.
Walau tujuan utama Pertamina adalah peningkatan produksi energi, tetapi pihaknya komitmen untuk memberikan solusi agar tidak ada pihak yang dirugikan.
“Kami semua ingin agar program peningkatan energi ini bisa beriringan dan saling mendukung dengan program ketahanan pangan,” pungkasnya.
((Heryanto))